Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSDE Kantongi Marketing Sales Rp6,7 Triliun, 87 Persen dari Target

Jika dibandingkan dengan marketing sales BSDE kuartal III tahun lalu, terdapat pertumbuhan 11 persen pada realisasi prapenjualan kuartal III/2022.
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp6,7 triliun per September 2022.

Perolehan tersebut setara 87 persen dari target tahunan yang ditetapkan Rp7,7 triliun oleh perusahaan anggota Sinar Mas Land tersebut.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan capaian marketing sales sejalan dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Dia pun optimistis dengan hasil ini karena tumbuh dibandingkan dengan kuartal III/2021.

"Jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, terdapat pertumbuhan 11 persen," kata Hermawan dalam siaran pers, Jumat (21/10/2022).

Prapenjualan residensial sampai akhir kuartal III/2022 menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp3,9 triliun atau setara 58 persen. Sementara itu, prapenjualan komersial termasuk kavling tanah komersial, apartemen (strata title) dan ruko mencapai Rp1,9 triliun, mewakili kontribusi 28 persen.

Selain itu, tahun ini tercatat Rp972 miliar tanah terjual kepada perusahaan patungan atau setara dengan 14 persen dari total penjualan 9 bulan.

Angka prapenjualan ditopang oleh beberapa proyek dan klaster termasuk produk rumah tapak di BSD City dan ditambah ruko-ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center, Latinos Business District, Greenwich dan Campton.

Di luar BSD City, ada beberapa produk di area Jabodetabek yang menarik pembeli. Diantaranya adalah Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi, Nashville).

Sementara itu, prapenjualan komersial mencapai Rp1,9 triliun, mewakili kontribusi 28 persen, terdiri dari Rp550 miliar dari penjualan kavling komersial di BSD City sebagian besar, Rp393 miliar dalam bentuk strata title (apartemen/kondominium) dan Rp927 miliar dari ruko/rukan.

Unit-unit pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar didukung oleh The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, dan di unit apartemen BSD City (Marigold, Akasa, dan Upper-West).

"Ruko sebagian besar dikontribusikan oleh pusat bisnis Northridge, Latinos Business District di BSD City, Greenwich dan Campton," paparnya.

Di tengah capaian ini, Hermawan mengatakan industri properti menghadapi tantangan pelemahan daya beli, tingkat suku bunga dan ancaman inflasi.

"Namun ada peluang dari perekonomian yang bertahap pulih pascapandemi dan permintaan atas hunian sebagai kebutuhan pokok tetap ada dan tumbuh," kata dia.

Hermawan menambahkan insentif yang diberikan pemerintah berupa insentif PPN DPT hingga nilai tertentu tentu saja berdampak positif. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja perusahaan di sektor properti termasuk BSDE.

Apabila pemerintah berkenan memberikan insentif lain di masa mendatang termasuk kebijakan suku bunga, lanjutnya, maka akan berdampak positif bagi industri properti tanah air.

Saat ini, BSDE memiliki cadangan lahan seluas 3.865,98 hektare yang tersebar di beberapa kota strategis di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado, Medan dan Palembang.

BSD City sebagai flagship project kelompok usaha Sinar Mas Land tersebut tercatat memiliki cadangan lahan terluas yakni 2.197 ha lebih.

BSD City yang kini masuk Tahap III pengembangan masih menjadi sumber pendapatan terbesar bagi BSDE.

"Kami berkeyakinan untuk kelas menengah, rumah tapak dengan kisaran harga hingga Rp2 miliar masih menjadi incaran pembeli. Sedangkan untuk kelas premium, sekalipun lingkup pangsa pasar tidak sebesar entry level dan menengah, namun tetap ada," kata dia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper