Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp6,7 triliun per September 2022.
Perolehan tersebut setara 87 persen dari target tahunan yang ditetapkan Rp7,7 triliun oleh perusahaan anggota Sinar Mas Land tersebut.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan capaian marketing sales sejalan dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Dia pun optimistis dengan hasil ini karena tumbuh dibandingkan dengan kuartal III/2021.
"Jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, terdapat pertumbuhan 11 persen," kata Hermawan dalam siaran pers, Jumat (21/10/2022).
Prapenjualan residensial sampai akhir kuartal III/2022 menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp3,9 triliun atau setara 58 persen. Sementara itu, prapenjualan komersial termasuk kavling tanah komersial, apartemen (strata title) dan ruko mencapai Rp1,9 triliun, mewakili kontribusi 28 persen.
Selain itu, tahun ini tercatat Rp972 miliar tanah terjual kepada perusahaan patungan atau setara dengan 14 persen dari total penjualan 9 bulan.
Baca Juga
Angka prapenjualan ditopang oleh beberapa proyek dan klaster termasuk produk rumah tapak di BSD City dan ditambah ruko-ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center, Latinos Business District, Greenwich dan Campton.
Di luar BSD City, ada beberapa produk di area Jabodetabek yang menarik pembeli. Diantaranya adalah Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi, Nashville).
Sementara itu, prapenjualan komersial mencapai Rp1,9 triliun, mewakili kontribusi 28 persen, terdiri dari Rp550 miliar dari penjualan kavling komersial di BSD City sebagian besar, Rp393 miliar dalam bentuk strata title (apartemen/kondominium) dan Rp927 miliar dari ruko/rukan.
Unit-unit pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar didukung oleh The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, dan di unit apartemen BSD City (Marigold, Akasa, dan Upper-West).
"Ruko sebagian besar dikontribusikan oleh pusat bisnis Northridge, Latinos Business District di BSD City, Greenwich dan Campton," paparnya.
Di tengah capaian ini, Hermawan mengatakan industri properti menghadapi tantangan pelemahan daya beli, tingkat suku bunga dan ancaman inflasi.
"Namun ada peluang dari perekonomian yang bertahap pulih pascapandemi dan permintaan atas hunian sebagai kebutuhan pokok tetap ada dan tumbuh," kata dia.
Hermawan menambahkan insentif yang diberikan pemerintah berupa insentif PPN DPT hingga nilai tertentu tentu saja berdampak positif. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja perusahaan di sektor properti termasuk BSDE.
Apabila pemerintah berkenan memberikan insentif lain di masa mendatang termasuk kebijakan suku bunga, lanjutnya, maka akan berdampak positif bagi industri properti tanah air.
Saat ini, BSDE memiliki cadangan lahan seluas 3.865,98 hektare yang tersebar di beberapa kota strategis di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado, Medan dan Palembang.
BSD City sebagai flagship project kelompok usaha Sinar Mas Land tersebut tercatat memiliki cadangan lahan terluas yakni 2.197 ha lebih.
BSD City yang kini masuk Tahap III pengembangan masih menjadi sumber pendapatan terbesar bagi BSDE.
"Kami berkeyakinan untuk kelas menengah, rumah tapak dengan kisaran harga hingga Rp2 miliar masih menjadi incaran pembeli. Sedangkan untuk kelas premium, sekalipun lingkup pangsa pasar tidak sebesar entry level dan menengah, namun tetap ada," kata dia.