Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) mengakuisisi dua perusahaan perkebunan sawit dengan nilai transaksi mencapai Rp306 miliar. Pembelian ini dilakukan melalui dua anak usaha STAA yakni PT Transpacific Agro Industry (TPAI) dan PT Madina Agrolestari (MAL)
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diumumkan pada Senin (3/10/2022), STAA melaporkan bahwa TPAI dan MAL telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atas 100 persen kepemilikan saham PT Hanuraba Sawit Kencana (HSK) dan PT Sawit Agro Lestari (SAL) pada 26 Agustus 2022. Dua perusahaan yang diambil alih tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi dengan STAA.
Transaksi pembelian ini dilakukan dengan Sumatera Plantations Pte. Ltd dan PT Bio Permai selaku penjual, serta Kalimantan Plantations Pte. Ltd sebagai sponsor.
Dua anak usaha Sumber Tani Agung mengambil alih sebanyak 87.644 saham HSK dengan nilai mencapai Rp256 miliar. Sementara itu, pembelian SAL mencakup pengambilalihan 52.320 lembar saham dengan harga pembelian sebesar Rp50 miliar.
“Total nilai transaksi saham yang dijual adalah Rp306 miliar. Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material berdasarkan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020,” tulis Direktur Utama STAA Mosfly Ang.
Mosfly menjelaskan transaksi ini berdampak pada berubahnya pengendali HSK dan SAL dari pengendali lama yakni Sumatera Plantations Pte. Ltd menjadi PT Transpacific Agro Industry sebagai pengendali baru.
Baca Juga
“Transaksi penjualan dan pengalihan hak kepemilikan atas saham yang dijual tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan,” lanjut Mosfly.
HSK merupakan perusahaan pengelola perkebunan kelapa sawit seluas 3.072 Hektar yang beroperasi sejak 2009 di Desa Manggar Jaya, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan.
Kegiatan utama HSK mencakup pengelolaan kebun inti dan plasma kelapa sawit dengan produk utama tandan buah segar. Perkebunan HSK dilaporkan telah mengantongi sertifikat berkelanjutan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).