Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Makin Murah, Investor Terus Pantau Dolar AS

Harga emas terpantau mengalami tekanan selama 2 pekan terakhir seiring dengan kenaikan dolar AS ke level tertingginya.
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terpantau fluktuatif pada Rabu (29/9/2022) di tengah sentimen program pembelian obligasi dari Bank Sentral Inggris dan rebound indeks dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (29/9/2022), harga emas di pasar Spot tercatat turun 0,4 persen ke US$1.653,63 per troy ounce. Sementara, indeks dolar AS terpantau naik 0,4 persen setelah sempat melemah 1 persen di sesi perdagangan sebelumnya.

Harga emas terpantau mengalami tekanan selama 2 pekan terakhir seiring dengan kenaikan greenback ke level tertingginya. Pada sesi awal perdagangan hari ini, harga emas sempat berada di level terendahnya dalam 2 tahun.

Pengumuman Bank Sentral Inggris terkait program pembelian obligasi kemudian memicu pelemahan dolar AS dan obligasinya, yang berimbas pada naiknya harga logam mulia. Sepanjang hari ini, harga emas terpantau telah naik 1,9 persen, atau penguatan harian tertinggi sejak awal Maret lalu.

Avtar Sandu, Senior Manager of Commodities di Phillip Nova mengatakan, harga emas masih akan dibayangi kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi.

“Selain itu, para analis juga tengah memantau apakah harga emas telah mencapai fase terendahnya setelah sempat menembus US$2.000 per troy ounce,” katanya dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, riset dari Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan, indeks dolar AS sekarang telah membendung beberapa kerugiannya, dan diperdagangkan jauh di atas posisi terendah Rabu. Level indeks dolar AS saat ini juga masih mendekati posisi tertingginya sepanjang tahun 2022.

“Dolar yang meningkat, ditopang oleh suku bunga pinjaman AS. merupakan hambatan untuk harga emas tahun ini, menariknya dari level tertinggi dua tahun dan mengalami kerugian yang berkepanjangan,” demikian kutipan riset tersebut.

Adapun, saat ini pelaku pasar sedang wait and see, apakah penurunan dolar AS akan berlanjut atau hanya koreksi sebelum pergerakan naik lebih ke atas. Faktor-faktor yang mendorong greenback inflasi yang meningkat dan The Fed yang hawkish masih berperan.

MIFX menyebutkan, harga emas berpeluang dibeli untuk menguji level resistance US$1.665 per troy ounce selama harga bertahan di atas level support US$1.650 per troy ounce.

Adapun, penurunan lebih rendah dari level support tersebut berpeluang memicu aksi jual terhadap harga emas dan akan menguji level support selanjutnya pada US$1.645 per troy ounce.

MIFX menetapkan level support harga emas masing – masing pada US$1.653, US$1.649, dan US$1.645. Sementara, level resistance berada di kisaran US$1.658, US$1.662, US$1.665.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper