Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy menjawab terkait kemungkinan initial public offering (IPO) di BEI.
Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi menyatakan anak usaha BUMN itu terbuka untuk segala opsi pendanaan. Menurutnya tujuan utama dari perseroan adalah memuluskan target pemerintah dalam memenuhi net zero emission (NZE).
“Kami mendukung arahan pemegang saham. Pada intinya PGE terus fokus dalam pengembangan bisnis Panas Bumi dan turut secara aktif dalam program pemerintah menuju NZE dan dalam pengembangannya semua kemungkinan pembiayaan sedang dijajaki,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (29/9/2022).
Sementara itu, terkait jadwal IPO akan terlaksana tahun ini atau tahun depan Dicky enggan menjawab. Pasalnya hal itu berada di bawah wewenang Kementerian BUMN.
Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah ada satu perusahaan terafiliasi BUMN yang kini berada dalam pipeline IPO.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna membenarkan jika sudah ada afiliasi BUMN yang akan segera IPO. Adapun pipeline IPO saat ini telah mencapai 35 calon emiten.
Baca Juga
“Sebagai informasi, dari 35 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, terdapat perusahaan afiliasi BUMN,” katanya Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, dalam dua tahun terakhir, perusahaan terafiliasi dengan BUMN yang telah mencatatkan sahamnya di BEI, selain PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), juga ada PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP).
“Kami berharap semakin banyak perusahaan termasuk BUMN dan entitas anak yang memanfaatkan pasar modal Indonesia utk mendukung pertumbuhannya,” katanya.
Berdasarkan jadwal yang disampaikan, dari 35 calon perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline pencatatan saham, target pencatatannya adalah tahun ini. Namun, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan adanya perusahaan yang memerlukan penyesuaian dokumen sehingga membutuhkan