Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 1,2 Persen, Rupiah Melemah ke Rp15.130

IHSG anjlok 1,22 persen atau 87,59 poin menjadi 7.090,99 pada akhir sesi I, sejalan dengan penurunan rupiah.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,2 persen pada sesi I perdagangan Senin (26/9/2022) di tengah proyeksi kenaikan suku bunga The Fed yang agresif.

IHSG anjlok 1,22 persen atau 87,59 poin menjadi 7.090,99. Terpantau 430 saham turun, 137 saham stagnan, dan 125 saham naik.

Saham BBRI menjadi yang paling banyak diperdagangkan Rp492,2 miliar, turun 0,22 persen ke Rp4.470. Di peringkat kedua, saham BBCA diperdagangkan Rp450,8 miliar, naik 0,6 persen ke Rp8.425.

Di deretan 5 besar, saham BUMI anjlok 6,8 persen ke Rp137 dengan total transaksi mencapai Rp305,7 miliar. Saham BUMI menjadi yang paling banyak diperdagangkan dari sisi volume saham.

Penurunan IHSG sejalan dengan terkoreksinya rupiah. Pukul 11.36 WIB, rupiah anjlok 92,5 poin atau 0,62 persen ke Rp15.130 per dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,67 persen ke 113,951.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, kekhawatiran investor bahwa AS akan masuk kedalam lembah resesi akibat agresivitas The Fed menaikkan suku bunga, mengakibatkan tekanan jual di Wall Street tetap berlanjut dihari keempat.

"Walaupun setelah pengumuman kenaikan FFR dan Wall Street terjadi beberapa hari sebelumnya, dimana Indeks DJIA kembali terjungkal dihari Jumat sebesar 1,62 persen," ungkap Edwin dalam riset, Senin (23/9/2022).

Apa lagi, selain kenaikan suku bunga pekan lalu, The Fed juga merencanakan kenaikan kembali menaikkan FFR sekitar 125 bps (1,25 persen) di dua pertemuan The Fed hingga akhir tahun 2022, dan berlanjut menaikkan FFR hingga 4,6 persen pada 2023.

"Jika faktor terjungkalnya Indeks DJIA dikombinasikan dengan kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti batu bara turun 2,48 persen, emas turun 1,75 persen, minyak turun 4,86 persen, nikel turun 4,06 persen, CPO turun 2,31 persen, dan kembali naiknya yield obligasi AS tenor 2 tahun yang sudah berada dilevel 4,203 persen di tengah pelemahan rupiah menuju dilevel 15.100, berpotensi menjadi sentimen negatif pendorong IHSG berlanjut turun dalam perdagangan Senin ini," imbuhnya.

Edwin memperkirakan hari ini IHSG dapat bergerak di kisaran 7.113 - 7.207. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar diperkirakan bergerak di Rp15.020 - Rp15.070.

Sebelumnya, IHSG ditutup pada posisi 7.178,58 atau melemah 0,56 persen pada Jumat (23/9/2022) kemarin, setelah pada Kamis (22/9/2022) menghadapi sentimen peningkatan suku bunga Bank Indonesia BI7DRR dan The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper