Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Kembali Melemah Jelang Pertemuan Kebijakan The Fed

Harga emas berjangka di Comex untuk kontrak Desember 2022 terpantau melemah 0,39 persen atau 6,5 poin ke level US$1.677 per troy ounce pada pukul 11.46 WIB.
Ilustrasi emas batangan/Bloomberg
Ilustrasi emas batangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali melemah pada perdagangan hari ini, Senin (19/9/2022) menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan ini, setelah anjlok ke level terendah sejak dua tahun pada pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di Comex untuk kontrak Desember 2022 terpantau melemah 0,39 persen atau 6,5 poin ke level US$1.677 per troy ounce pada pukul 11.46 WIB.

Sementara itu, harga emas di pasar spot juga melemah 0,38 persen atau 6,48 poin ke level US$1.668,68 per troy ounce.

Data Amerika Serikat menunjukkan penjualan ritel yang kuat sehingga berpengaruh pada pasar tenaga kerja. Hal ini meningkatkan ekspektasi kebijakan yang lebih agresif oleh The Fed untuk mendinginkan inflasi.

Analis ABN Amro Bank NV Georgette Boele mengungkapkan harga emas berada di dekat level support penting. "Jika ditembus, maka level selanjutnya adalah US$1.600 per troy ounce," katanya.

Pekan ini, seluruh pasar pertimbangan tertuju pada pertemuan TGhe Fed karena sebagian besar ekonom memperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga 75 basis poin.

Bahkan, terdapat resiko kenaikan bisa lebih besar setelah data inflasi AS menghancurkan harapan bahwa inflasi mulai melandai. Hal Itu bisa menjadi sangat penting untuk emas, yang masih bertahan relatif baik di tengah lonjakan imbal hasil obligasi dan dolar baru-baru ini.

Beberapa kekhawatiran lainnya terkait pengulangan crash 2013, ketika harga turun 14 persen dalam dua hari setelah Fed menyatakan akan memperlambat pelonggaran kuantitatif. Itu diimbangi oleh lonjakan serupa dalam imbal hasil obligasi Treasury dan dolar AS.

Harga emas merosot selama sebulan terakhir dalam menghadapi kenaikan dolar AS, dan keputusan kenaikan suku bunga Fed pada hari Rabu akan menjadi kunci gerak harga emas selanjutnya. Kenaikan suku bunga acuan yang lebih besar dari perkiraan dapat memicu reli dolar AS dan menggerus daya tarik emas.

Analis Australia & New Zealand Banking Group analis mengatakan risiko geopolitik dan ekonomi yang meningkat tidak banyak berpengaruh untuk menarik minat beli emas karena dolar AS masih menjadi aset pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper