Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMI Tepis Isu BIPI Akuisisi 10 Persen Saham Anak Usahanya Arutmin

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) buka suara mengenai rencana PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) mengambil 10 persen saham PT Arutmin Indonesia.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) memberikan konfirmasi terkait wacana PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) membeli 10 persen saham anak usahanya, PT Arutmin Indonesia.

Terkait dengan kabar pembelian 10 persen saham Arutmin oleh BIPI tersebut, manajemen BUMI enggan berkomentar lebih lanjut.

“Jangan sampai kita berspekulasi,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava saat dihubungi Bisnis, Kamis (15/9/2022).

PT Arutmin Indonesia merupakan salah satu klien utama BIPI melalui anak usahanya, PT Mitratama Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama yang juga melayani proyek tambang batu bara Kaltim Prima Coal (KPC).

Arutmin memiliki IUPK dengan luas 34.207 hektare dan menjadi penyedia batu bara untuk pembangkit listrik serta pabrik industri di Asia dan pasar dunia, yang mulai memproduksi batu bara secara komersial dari lokasi tambang Satui dan Senakin, Kalimantan Selatan sejak 1990.

Adapun, BUMI merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia, dengan target produksi 83 juta ton pada 2022, yang berasal dari dua anak usahanya, yakni Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Direktur Keuangan Astrindo Nusantara Infrastuktur Michael Wong mengatakan, saat ini proses pembelian 10 persen saham Arutmin masih dalam bentuk agreement dan belum mencapai tahap legal.

“Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi, perkiraan saya itu mungkin baru bisa efektif sekitar semester pertama tahun depan,” ujar Michael dalam acara Public Expose Live 2022, Kamis (15/9/2022).

Dirinya menegaskan, rencana pembelian 10 persen saham anak usaha BUMI tersebut memposisikan BIPI sebagai pemegang saham pasif.

“Dengan 10 persen saham itu kami sifatnya lebih sebagai passive shareholder, tapi tentu haknya tetap kami miliki nantinya, [misal] apabila nanti ada pembayaran dividen itu nanti juga kami terima,” imbuh Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper