Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rencana Ekspansi Astrindo (BIPI) Usai Akuisisi PTTML Hong Kong

BIPI melakukan pengembangan bisnis melalui restrukturisasi keuangan, pengembangan organisasi, serta menciptakan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.
Direktur Utama Astrindo Nusantara Infrastruktur, Ray Anthony Gerungan saat  acara Public Expose Live 2022/Bisnis-Dewi Soemanegara.rnrn
Direktur Utama Astrindo Nusantara Infrastruktur, Ray Anthony Gerungan saat acara Public Expose Live 2022/Bisnis-Dewi Soemanegara.rnrn

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten infrastruktur batu bara, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) akan menerapkan sejumlah langkah pengembangan bisnis setelah mengakuisisi PTT Mining Ltd Hong Kong (PTTML).

Direktur Utama Astrindo Nusantara Infrastruktur, Ray Anthony Gerungan menjelaskan, BIPI bakal melakukan tiga strategi bisnis ke depan.

“BIPI melakukan pengembangan bisnis melalui restrukturisasi keuangan, pengembangan organisasi, serta menciptakan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan,” ungkapnya dalam acara Public Expose Live 2022, Kamis (15/9/2022).

Lebih lanjut, BIPI juga akan beralih dari bahan bakar berbasis karbon ke energi terbarukan yang ditargetkan mulai beroperasi pada semester pertama 2023.

Menurutnya, langkah strategis ini sejalan dengan upaya perseroan yang mengakuisisi PTTML yang memiliki sejumlah potensi untuk meningkatkan kinerja BIPI.

Ray menambahkan, latar belakang BIPI mengakuisisi PTTML setidaknya berdasarkan sejumlah pertimbangan. Pertama, kualitas batu bara PTTML yang tinggi, sekitar 5.200 hingga 5.700 kkal per kilogram, dengan kadar sulfur yang rendah di bawah 0,8 persen.

“Kedua, produksi batu baranya yang stabil 6 juta ton per annum, cadangan juga signifikan,” imbuhnya.

Selain itu, PTTML juga sudah teken kontrak penjualan jangka panjang selama 10 tahun ke depan dengan long term clients.

Hal yang paling penting bagi BIPI yakni kelengkapan infrastruktur yang dimiliki PTTML, mulai dari hauling road, coal processing, coal crushing hingga port operation yang sudah lengkap.

Direktur Keuangan Astrindo Nusantara Infrastuktur, Michael Wong menambahkan, dari sisi operasional, lini usaha BIPI di Sumatra dikelola oleh PT Mega Abadi Jaya (MAJ) melalui anak usahanya, PT Putra Hulu Lematang yang sedang dalam proses ekspansi.

“Lini usaha kami di Sumatra dikelola oleh MAJ yang pada saat ini dalam proses ekspansi, yaitu untuk pembangunan aset pelabuhan sungai dengan kapasitas hingga 5 juta ton per tahun,” pungkasnya.

Di akhir tahun ini, BIPI menargetkan pencapaian coal handling di kisaran 70 juta metrik ton. Pada kuartal I/2022 BIPI telah memproses 11 juta ton coal handling.

Sebagai informasi, BIPI saat ini belum merilis laporan keuangan semester I/2022, karena masih dalam proses audit setelah akuisisi PTTML. Rencananya, laporan keuangan akan diterbitkan pada akhir September 2022.

Per tiga bulan pertama tahun ini, BIPI membukukan pendapatan senilai US$14 juta dolar, perolehan ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$16 juta dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper