Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik Hermanto Tanoko, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) menargetkan bisa membuka 3 gerai baru setiap tahun.
Presiden Direktur Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin menjelaskan di tengah kondisi pasar pada semester kedua tahun 2022 yang dipengaruhi oleh perkiraan tingginya tingkat inflasi, berkomitmen melanjutkan fokus strateginya pada pengembangan dan diversifikasi produk, pengembangan dan perluasan channel baik berupa percepatan pembukaan gerai fisik dengan target 3 gerai baru per tahun.
"Diharapkan sampai dengan 2025, Perseroan akan mengoperasikan 21 gerai, ditambah dengan pengembangan omni channel, peningkatan supply chain dan efisiensi operasional dengan pembaharuan ERP sistem untuk mendukung penambahan gerai baru serta penguatan pondasi pertumbuhan khususnya dalam bidang SDM," jelasnya, dikutip Minggu (18/9/2022).
Perseroan berharap pada 2022 dapat terus mempertahankan pertumbuhan yang terus berlanjut sehingga semakin meningkatkan nilai bagi semua stakeholders.
Hingga saat ini, DEPO telah memiliki 11 cabang yang tersebar di Sumatra,Jawa dan Bali dengan cabang terakhir baru saja dibuka pada Februari tahun 2022 di Pondok Gede, Bekasi. Perseroan kini memiliki 2.720 tenaga kerja, dan sekitar 1.400 tenaga kerja pendukung operasional, dengan total aset Rp1.715 miliar.
Kinerja DEPO mulai meningkat di tengah masa pandemi yang masih berlangsung selama semester pertama tahun 2022 ini. Pada periode tersebut, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,2 triliun, naik 4,6 persen dari periode tahun sebelumnya.
Baca Juga
Perseroan membukukan marjin laba bruto sebesar 18,4 persen, marjin EBITDA sebesar 5,2 persen atau Rp 64 miliar dan marjin laba tahun berjalan sebesar 3,4 persen atau sebesar Rp Rp41 miliar.
Pendapatan usaha dari DEPO disumbangkan dari segmen Bahan bangunan sebesar 62 persen, bahanFinishing sebesar 36 persen dan lain-lain sekitar 2 persen.
Selanjutnya dari sisi marjin laba kotor, pada segmen bahan bangunan mencatatkan marjin laba kotor sebesar 18 persen meningkat dari sebelumnya 17 persen sedang pada segmen bahan Finishing, marjin laba kotor adalah sebesar 19 persen meningkat dari sebelumnya 18 persen, sehingga secara total, margin laba kotor Perseroan menjadi 18,4 persen dari sebelumnya 17,8 persen.
Berkat strategi penyebaran lokasi gerai DEPO di area strategis, yang terbukti membawa keseimbangan terhadap performa Perseroan di saat Pandemi, Perseroan dapat mencatat pertumbuhan organik di beberapa gerai.
Nilai terbesar dari pertumbuhan organik diperoleh di Bali yang tumbuh sebesar 10,4 persen, diikuti Lampung yang tumbuh sebesar 9,6 persen, lalu penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4 persen pada semester pertama tahun 2022 ini dari sebelumnnya 5,4 persen dari total penjualan.
Pencapaian DEPO dalam mencatatkan kenaikan nilai basket size organic sebesar 17,9 persen dan pendapatan bulanan organik per meter persegi mencapai Rp4,4 juta/m2, termasuk tinggi untuk industri supermarket bahan bangunan, merupakan parameter penting mengukur tingkat kepercayaan konsumen kepada DEPO, sekaligus menjadi katalis bagi DEPO menambah selling area dengan pembukaan gerai baru.
Pencapaian usaha yang diperoleh Perseroan di masa sulit pada semester 1 tahun 2022 tersebut telah memberikan keyakinan bahwa Perseroan akan terus bertumbuh semakin baik pada tahun-tahun mendatang.