Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ambrol Lagi, Tertekan Anjloknya Kinerja FedEX

Wall Street dibuka melemah seiring dengan prospek menurunnya kinerja korporasi, seperti FedEx.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street dibuka anjlok pada awal perdagangan Jumat (16/9/2022) karena prospek kinerja FedEx yang merosot akibat tekanan ekonomi global. 

Mengutip Yahoo Finance, S&P 500 turun 1,2 persen pada awal perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 1,1 persen, Nasdaq Composite yang sarat korporasi teknologi, jatuh 1,6 persen.

FedEx (FDX) menarik panduan setahun penuh Kamis malam dan menyampaikan pesan seputar prospek pendapatannya yang membuat saham menurun. Saham FDX anjlok lebih dari 20 persen pada awal sesi perdagangan hari Jumat.

"Volume global menurun karena tren ekonomi makro memburuk secara signifikan di akhir kuartal, baik secara internasional maupun di AS." CEO FedEx Raj Subramaniam mengatakan dalam sebuah pernyataan pendapatan.

Dengan musim pelaporan kuartal ketiga sebentar lagi, sejumlah ahli strategi telah memburuk pada ekspektasi pendapatan mereka dan memangkas perkiraan mereka.

Menurut data dari FactSet Research, ekspektasi pertumbuhan pendapatan untuk S&P 500 naik 3,7 persen untuk kuartal ketiga, turun tajam dari ekspektasi pertumbuhan 9,8 persen pada akhir Juni.

Analis telah memangkas ekspektasi pendapatan kuartal III selama 2-3 bulan terakhir untuk setiap sektor di S&P 500 kecuali energi, dan 7 dari 11 sektor dalam indeks sekarang diperkirakan menunjukkan penurunan pendapatan tahun-ke-tahun.

Pemimpin strategi ekuitas AS Morgan Stanley Michael Wilson, yang vokal di pasar saham, mengatakan bahwa sementara paruh pertama tahun ini dibentuk oleh tekanan inflasi dan kebijakan Federal Reserve yang hawkish, sisanya akan didorong oleh pertumbuhan yang melambat dan pelemahan pendapatan.

“Sementara mengakui kinerja buruk dalam ekuitas tahun ini, kami tidak berpikir pasar beruang akan berakhir jika perkiraan pendapatan kami benar,” kata Wilson dalam catatan baru-baru ini kepada klien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : Yahoo Finance
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper