Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Minerals (ADMR) Siapkan Rp16,3 Triliun untuk Pembangunan Smelter Aluminium

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyiapkan dana US$1,1 miliar atau sekitar Rp16,3 triliun dari ekuitas dan juga pinjaman bank untuk proyek smelter.
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menganggarkan sebanyak belanja modal atau capital expenditure (capex) US$1,1 miliar atau setara Rp16,32 triliun (kurs JISDOR 14.839) untuk pembangunan smelter aluminium di kawasan industri Kalimantan Utara.

Direktur Adaro Minerals Wito Krisnahadi mengatakan dana US$1,1 miliar tersebut akan dibiayai dari ekuitas dan juga pinjaman bank. Wito menyebut saat ini manajemen ADMR sudah berkomunikasi dengan beberapa bank untuk membiayai proyek tersebut.

“Kita saat ini sudah mendapatkan soft commitment dimana bank-bank tersebut sudah stand by untuk ready membiayai proyek ini,” ujar Wito dalam Public Expose 2022 pada Selasa (13/9/2022).

Sementara itu, Direktur Adaro Minerals Heri Gunawan mengatakan selain untuk proyek smelter, ada tambahan untuk capex dalam rangka pengembangan tambang. Hal ini guna meningkatkan kapasitas infrastruktur tambang.

Selain itu, ADMR juga akan menggunakan capex untuk pengembangan tahap awal konsesi tambang yang ada. Heri menyebut ADMR membutuhkan capex untuk pengembangan 3 konsesi tambang.

“Untuk pendanaan sendiri memang kita akan lihat optimal capital struktur yang optimal lah kita akan menggunakan kombinasi debt dan equity,” ujar Heri.

ADMR memang tengah membangun smelter di kawasan industri Kalimantan Utara dengan kemampuan produksi Aluminium hingga 1,5 juta ton per tahun.

Fase pertama pembangunan smelter ditargetkan dapat rampung pada kuartal pertama tahun 2025. Pada fase pertama ini kapasitas produksi smelter ditargetkan dapat mencapai 500.000 ton per tahun.

Sementara untuk fase kedua diestimasikan rampung pada kuartal IV/2026 dengan tambahan kapasitas produksi sebanyak 500.000 ton.

Fase penuh smelter diestimasikan dapat beroperasi pada kuartal IV/2029 dengan tambahan produksi aluminium sebanyak 500.000 ton. Dengan demikian, pada fase penuh smelter ini ditargetkan mampu memproduksi hingga 1,5 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper