Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Merdeka Copper (MDKA) Meroket 1.600 Persen Semester I/2022

Lonjakan laba bersih Merdeka Copper Gold (MDKA) ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar naik 152,12 persen menjadi US$341,40 juta pada Semester I/2022.
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang emas PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mencatatkan pendapatan sebesar US$341,40 juta pada semester I/2022, membuat laba bersihnya yang mencapai U$100,06 juta.

Berdasarkan laporan keuangan MDKA sampai dengan semester pertama 2022, MDKA mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$341,40 juta, naik 152,12 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada semester I/2021, MDKA membukukan pendapatan sebesar US$135,41 juta.

Pendapatan usaha MDKA paling besar disumbang dari ekspor emas, perak, katoda tembaga, dan feronikel pihak ketiga sebesar US$304,82 juta. Selanjutnya, pejualan domestik mencapai US$34,98 juta.

Adapun, pihak ketiga yang menyumbang penjualan paling besar adalah Precious Metals Global Markets (HSBC) sebesar US$145,700 juta, dilanjutkan oleh Mitsui & Co. Ltd. sebesar US$49,21 juta, dari Hong Kong Rui Po Limited senilai US$42,17 juta. Kemudian, dari PT Karya Sumiden Indonesia sebesar US$13,10 juta.

Sementara itu, MDKA mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan dari U$107,00 juta menjadi US$236,99 pada semester I/2022. Hal ini membuat laba kotor MDKA meningkat 267,47 persen menjadi US$104,40 juta dari US$28,41 juta

Setelah dikurangi berbagai beban, MDKA mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk melesat 1.607,50 persen dari hanya US$5,86 juta pada semester I/2021 menjadi US$100,06 juta atau setara Rp1,48 triliun (kurs Jisdor 30 Juni 2022: Rp14.882).

Sementara itu, jumlah aset MDKA meningkat dari US$1,27 miliar pada akhir tahun 2021 menjadi US$3,29 miliar pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat dari US$499,18 juta pada 31 Desember 2021 menjadi US$1,42 miliar pada 30 Juni 2022.

“Jumlah liabilitas perseroan per 30 juni 2022 mengalami kenaikan 186,4 persen dibandingkan dengan 31 Desember 2021 karena kenaikan pada pos pinjaman dan fasilitas kredit bank sebesar US$337,95 juta dari akuisisi entitas anak baru,” papar Direktur Utama MDKA David Thomas Fowler dalam keterangan resmi, Senin (12/9/2022).

Selain itu, ada pula kenaikan utang obligasi sebesar US$287,38 juta berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2022, serta kenakan utang lain-lain sebesar US$107,33 juta, berasal dari akuisisi entitas anak baru dan kenaikan utang usaha sebesar US$80,61 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper