Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Kejar Produksi Batu Bara 60 Juta Ton, Kedua Terbesar setelah BUMI

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang dinakhodai Boy Thohir pede meraih produksi batu bara 58 juta-60 juta ton pada 2022.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) optimistis dapat mencapai target produksi batu bara sebanyak 58 juta-60 juta ton hingga akhir tahun ini. Hal ini lantaran manajemen memiliki beberapa perkiraan guna mencapai target tersebut.

Corporate Secretary Adaro Energy Indonesia Mahardika Putranto mengatakan pihaknya memperkirakan kegiatan coal getting akan meningkat pada paruh kedua tahun ini. Selain itu, adanya prediksi perbaikan cuaca dan peningkatan persediaan alat berat juga disebut dapat membuat ADRO mencapai target produksi.

“Kami saat ini on the right track untuk mencapai target full year tahun 2022. Kondisi batu bara yang cukup positif ya menopang pencapaian kami dan akan memungkinkan kami untuk menghasilkan kas yang kuat untuk mendukung transformasi bisnis perusahaan,” ujar Mahardika dalam paparannya pada acara Public Expose 2022, Senin (12/9/2022).

Meski demikian, Mahardika menyebut ADRO mendapati beberapa tantangan di tengah upaya memenuhi target seperti kondisi cuaca yang mungkin kurang baik dan tantangan industrial untuk mendapatkan alat berat. Hal ini kemungkinan akan membuat nisbah kupas gabungan atau strip ratio dari ADRO lebih rendah daripada target untuk 2022.

Adapun untuk rasio pengupasan atau stripping ratio ADRO menargetkan sebesar 4,1 kali untuk tahun 2022. Sementara pencapaian hingga semester I/2022 sudah mencapai 3,6 kali.

Sebelumnya diberitakan, perusahaan yang dinahkodai Garibaldi 'Boy' Thohir ini melaporkan penurunan 11 persen pada pengupasan lapisan penutup menjadi 102,07 million bank cubic meter (Mbcm) pada semester I/2022, dari sebelumnya 115,22 Mbcm.

Penurunan ini didorong oleh penurunan sebesar 17 persen pada pengupasan lapisan penutup di tambang Adaro Indonesia dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas ADRO pada semester I/2022 turun menjadi 3,64 kali dari 4,35 kali.

Total volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal II/2022 turun 14 persen menjadi 53,85 Mbcm dari 62,68 Mbcm pada kuartal I1/2022, sehingga nisbah kupas tercatat sebesar 3,4 kali.

Sementara untuk produksi batu bara, ADRO memproduksi 28,01 juta ton atau naik 6 persen dari 26,49 juta ton pada semester I/2021. Volume penjualan batu bara ADRO naik 7 persen menjadi 27,50 juta ton dari 25,78 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun, target produksi batu bara Adaro Energy sejumlah 60 juta ton merupakan kedua yang terbesar di Indonesia. Di peringkat pertama ada emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang mengincar produksi 83 juta ton pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper