Bisnis.com, JAKARTA – Melejitnya kinerja emiten tambang milik taipan Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) tak lepas dari batu sandungan. Belakangan ADRO dihempas aksi penyetopan aliran pembiayaan dari dua perbankan raksasa dunia.
Baru-baru ini, pemberi pinjaman terbesar Singapura, DBS, mempertebal komitmennya untuk menghentikan pendanaan ke sektor batu bara, termasuk Adaro Energy. Upaya itu menyusul langkah serupa yang diumumkan perbankan yang berbasis di London, Inggris, Standard Chartered.