Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Turun, Cek Rekomendasi Saham SMAR, SSMS hingga AALI

Di tengah pelemahan harga minyak sawit (crude palm oil/CPO), analis merekomendasikan beberapa saham emiten terkait yang masih menarik.
Kebun Sawit. /Sinar Mas Agribusiness
Kebun Sawit. /Sinar Mas Agribusiness

Bisnis.com, JAKARTA – Analis merekomendasikan emiten-emiten minyak sawit (crude palm oil/CPO) yang masih menarik di tengah pelemahan harga CPO dan juga tekanan sentimen global.

Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono mengungkapkan walaupun harga komoditas termasuk CPO saat ini mengalami pelemahan dan juga menghadapi ancaman dari sentimen global, kinerja emiten-emiten yang menggeluti usaha CPO justru baik.

Dia menjelaskan, 14 dari 27 emiten perkebunan sawit telah merilis laporan keuangan semester I/2022. Rata-rata pendapatan emiten sawit mengalami kenaikan 21,18 persen secara tahunan (yoy). Hal itu diikuti oleh lonjakan rata-rata laba bersih sebesar 80,02 persen yoy.

Semisal, PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk. (SMAR) membukukan pendapatan sekitar Rp36,11 triliun di semester I/2022 yang meningkat 51,80 persen yoy dari sebelumnya Rp23,79 triliun.

Berlanjut pada laba bersih SMAR yang meningkat 91,98 persen menjadi Rp1,93 triliun di paruh awal 2022. Sementara pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1 triliun.

Selain itu, PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) yang paling unggul persentase pertumbuhannya, dengan pendapatan yang naik 72,92 persen yoy dari Rp647,63 miliar menjadi Rp1,12 triliun.

Dengan demikian mendorong laba bersih perseroan yang terbang hingga 871,52 persen yoy dari Rp17,32 miliar menjadi Rp168,24 miliar.

Kinerja emiten milik grup Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) di semester I/2022 juga menarik menurut Wahyu, sebab pada semester ini mencetak laba sedangkan semenjak tahun 2016, perseroan hingga tahun 2020 terus mengalami rugi. Adapun pada 2016 kerugian yang dialami perseroan tercatat sebesar Rp483 miliar.

Sementara itu, pada semester I/2022, laba bersih UNSP Rp329 miliar. Sedangkan di periode yang sama tahun sebelumnya UNSP masih rugi sebesar Rp238 miliar.

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), juga menurutnya mencatatkan kinerja yang baik dengan tumbuh 1,23 yoy persen dengan pendapatan bersih pada semester I/2022 mencapai Rp10,96 triliun. Dan membukukan laba bersih mencapai Rp809,31 miliar.

Namun dari laporan keuangan yang ada, Wahyu mengungkapkan terdapat tiga emiten yang mengalami penurunan pendapatan, tetapi menurutnya capaian kinerja tersebut masih wajar.

“Sepertinya wajar awal semester mereka koreksi, terkait pelemahan harga, tren global yang mengancam, sehingga menekan demand dan ekspor,” paparnya kepada Bisnis, Kamis (8/9/2022).

Tiga emiten tersebut adalah PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), dan PT Provident Agro Tbk. (PALM).

Sementara itu, terkait dengan proyeksi tren pelemahan harga CPO, Wahyu memaparkan beberapa sentimen yang mempengaruhi diantaranya kenaikan inflasi global, kenaikan agresif suku bunga The Fed, kurangnya stimulus dari pemerintah, melemahnya penjualan ritel, hingga beban konsumsi yang meningkat akibat tingginya harga BBM dan makanan.

“Jadi walau ada ancaman dari sentimen global dan pelemahan harga komoditas, namun dari fundamental kinerja cukup bagus dan didukung pula oleh pola seasonal Oktober,” katanya.

Berdasarkan sentimen-sentimen di atas, Wahyu merekomendasikan saham SMAR, PSGO, SSMS, AALI, dan UNSP.

“Untuk buy on weakness hingga Oktober 2022, dengan pola seasonal Oktober yang potensial menguat SMAR, PSGO, SSMS, dan AALI,” jelasnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper