Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melemah selama beberapa hari terakhir lantaran tertekan penguatan dolar AS. Namun, saham emiten yang bergerak di bisnis tambang dan perdagangan emas justru mengalami kenaikan.
Mengutip data Bloomberg pada perdagangan Selasa (30/8/2022), harga emas Comex tercatat turun 4,40 poin atau 0,25 persen ke US$1.745,30 per troy ons. Sedangkan, harga emas Spot jugda tercatat turun 2,70 poin atau 0,16 persen ke US$1.734,39 per troy ons.
Namun demikian, di tengah penuruan harga emas, harga saham emiten emas seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) mengalami kenaikan.
Mengutip data Bloomberg sampai dengan penutupan perdagangan Selasa, harga saham ANTM terpantau menguat 4,47 persen atau 85 poin ke Rp1.985. Selanjutnya, saham MDKA tercatat menguat 4,13 persen atau 170 poin ke Rp4.290.
Selanjutnya, harga saham UNTR tercatat naik 0,98 persen atau 325 poin ke Rp33.325. Adapun, saham ARCI naik 0,56 persen atau 2 poin ke Rp362.
Analis Komoditas Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan, pelemahan harga emas saat ini disebabkan oleh outlook menguatnya dolar AS yang dipicu oleh prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan permintaan aset safe haven dolar AS dibalik ketegangan AS-China.
Baca Juga
“Harga emas berpotensi dijual menguji support di US$1.720. Namun jika naik ke atas level US$1.742 berpeluang dibeli menguji resistance US$1.750,” tulisnya dalam riset harian.