Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kliring Penjaminan (KPEI) Bukukan Laba Rp163,49 Miliar, Ini Sebabnya

KPEI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp393,99 miliar pada semester I/2022. Adapun laba bersih yang dicatatkan Rp163,49 miliar.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp393,99 miliar pada semester I/2022. Adapun laba bersih yang dicatatkan KPEI mencapai Rp163,49 miliar./Logo Kliring Penjaminan Efek Indonesia
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp393,99 miliar pada semester I/2022. Adapun laba bersih yang dicatatkan KPEI mencapai Rp163,49 miliar./Logo Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp393,99 miliar pada semester I/2022. Adapun laba bersih yang dicatatkan KPEI mencapai Rp163,49 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, KPEI mencatatkan kinerja pendapatan bersih sebesar Rp393,99 miliar atau meningkat 29,33 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, KPEI membukukan pendapatan sebesar Rp304,63 miliar.

Pendapatan KPEI terdiri dari pendapatan usaha, dividen, investasi, keuntungan selisih kurs, dan pendapatan lainnnya.

Secara rinci, pendapatan usaha KPEI meningkat 12,88 persen menjadi Rp333,36 miliar, pendapatan dividen mencapai Rp33,75 miliar, pendapatan investasi naik 49,89 persen menjadi Rp22,15 miliar, keuntungan selisih kurs naik 18,38 persen menjadi Rp1,94 miliar, dan pendapatan bersih lainnya meningkat 82 persen menjadi Rp2,77 miliar.

Selanjutnya, KPEI mencatatkan kenaik beban dari Rp168,6 miliar menjadi Rp192,38 miliar pada semester I/2022. Hal ini membuat laba kotor BEI naik 48,2 persen menjadi Rp201,6 miliar dari Rp136 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, KPEI mencatatkan laba bersih periode berjalan meningkat 59 persen dari Rp102,76 miliar menjadi Rp163,49 miliar pada paruh pertama 2022.

Sementara itu, jumlah aset KPEI naik 27 persen dari Rp4,35 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp5,53 triliun pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas juga meningkat 40,28 persen dari Rp2,53 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp3,56 triliun pada 30 Juni 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 15,22 persen dari Rp860,83 miliar menjadi Rp991,86 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper