Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPEI Akui Pendapatan Turun Imbas Transaksi Harian Saham Merosot

Pendapatan KPEI turun pada 2023 akibat transaksi harian saham merosot.
Konferensi pers MoU antara OJK dan ESMA, serta pengakuan KPEI sebagai third country CCP pada Senin, (13/11/2023). Bisnis/Rizqi Rajendra.
Konferensi pers MoU antara OJK dan ESMA, serta pengakuan KPEI sebagai third country CCP pada Senin, (13/11/2023). Bisnis/Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp588,18 miliar pada 2023 atau turun 22,68% dibanding tahun sebelumnya. Penyebab penurunan pendapatan KPEI tak lepas dari dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham yang juga turun signifikan tahun lalu. 

Direktur Utama KPEI Iding Pardi mengatakan RNTH pada 2023 tercatat sebesar Rp10,75 triliun atau turun sebesar 26,92% dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, dengan RNTH tersebut, KPEI melakukan penyelesaian transaksi sebesar Rp4,05 triliun, dengan efisiensi transaksi sebesar 55,17%.

"Meskipun terjadi penurunan RNTH, total nilai agunan yang dikelola oleh KPEI meningkat dari Rp31,66 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp31,83 triliun di akhir tahun 2023, ujar Iding dalam keterangan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Senin (24/6/2024).

Tak hanya itu, dana jaminan KPEI juga mengalami pertumbuhan dari Rp7,01 triliun menjadi Rp7,74 triliun, dan cadangan jaminan yang meningkat dari Rp181,44 miliar menjadi Rp194,14 miliar.

Iding mengatakan, KPEI juga mencatatkan kenaikan dari pendapatan usaha lainnya, yaitu pendapatan dari pengelolaan dana jaminan yang meningkat sebesar 99,35% dan pendapatan baru pada 2023 dari pengelolaan agunan sebesar Rp2,28 miliar.

Di lain sisi, karena banyaknya kegiatan pengembangan usaha, beban usaha KPEI mengalami peningkatan sebesar 3,95% menjadi Rp454,62 miliar. 

"Adapun laba bersih yang berhasil dibukukan pada 2023 adalah sebesar Rp105,98 miliar. Pencapaian laba tersebut meningkatkan posisi nilai total nilai ekuitas sebesar 5,24% menjadi Rp2,17 triliun pada akhir 2023," jelas Iding.

Sebagai tambahan informasi, RUPS KPEI menyetujui dan menerima laporan tahunan dan laporan keuangan perseroan, serta laporan tugas pengawasan dewan komisaris untuk tahun buku 2023. 

Selain itu, sesuai agenda RUPS, maka telah disetujui pula nilai penyisihan dari laba bersih KPEI tahun buku 2023, yang dialokasikan ke cadangan jaminan sebesar Rp5,30 miliar dan ke cadangan wajib sebesar Rp74 miliar. 

"Rapat juga menyetujui penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2024," pungkas Iding.

Sebagai pengingat, sejatinya pasar modal Indonesia sepanjang 2023 bertumbuh secara positif. Hal itu tecermin dari IHSG yang menguat 6,16% ke level 7.272,79 per 29 Desember 2023 dari posisi 2 Januari 2023 di level 6.850,98.

Sepanjang tahun berjalan 2023, level terendah IHSG berada di angka 6.542,79, sedangkan level tertingginya di angka 7.313,34.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat berada pada posisi Rp10,75 triliun, diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,79 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,18 juta kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper