Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Moncer, Harga Saham MAPI Menuju 1.400?

Emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dinilai paling memiliki kemampuan berkelit dari sentimen rencana kenaikan BBM, inflasi, dan kenaikan suku bunga.
Mitra Adiperkasa (MAPI)
Mitra Adiperkasa (MAPI)

Bisnis.com, JAKARTA — BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target harga PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menjadi Rp1.400, dari sebelumnya Rp1.200 seiring dengan kinerja positif sepanjang semester I/2022.

MAPI mencetak kenaikan pendapatan bersih sebesar 34,08 persen sepanjang semester I/2022 menjadi Rp12,24 triliun, dibandingkan dengan Rp9,13 triliun yang dibukukan pada periode yang sama tahun lalu.

Naiknya pendapatan MAPI diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan dan beban langsung sebesar 30,11 persen yoy menjadi Rp6,81 triliun dibandingkan dengan Rp5,23 triliun pada semester I/2022.

Meski demikian, laba kotor MAPI tercatat tetap naik menjadi Rp5,43 triliun atau 39,41 persen lebih tinggi daripada semester I/2021 sebesar Rp3,89 triliun, dengan margin laba kotor naik menjadi 44,4 persen dari 42,7 persen. Laba usaha MAPI juga melesat sebesar 93,64 persen secara yoy menjadi Rp1,32 triliun dari sebelumnya hanya Rp683,95 miliar.

Sementara itu, laba bersih periode berjalan MAPI yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat 279,51 persen secara tahunan, dari Rp271,70 miliar pada enam bulan pertama tahun lalu menjadi Rp1,03 triliun pada semester I/2022.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri dalam risetnya yang dirilis Senin (29/8/2022) menjadi emiten top pick di sektor ini karena kinerjanya yang solid secara year to date.

“MAPI adalah salah satu emiten ritel dengan performa terbaik karena mereka diuntungkan dengan tingkat kunjungan mal yang meningkat sejak Maret 2022,” kata Eka.

Laba MAPI diprediksi masih akan kuat ditopang oleh kebijakan mobilitas yang lebih longgar. Di sisi lain, dampak inflasi pada kinerja MAPI diperkirakan minim karena perseroan lebih fokus pada segmen pasar menengah ke atas.

Tim ekonom BRI Danareksa Sekuritas mengestimasi bahwa dengan inflasi 4,9 persen tahun ini, rasio belanja operasional terhadap pendapatan MAPI mencapai 33,5 persen.

“Setiap kenaikan 5 persen pada asumsi opex, margin operasional akan lebih rendah 1,7 persen dibandingkan dengan proyeksi kami di 2022 sebesar 10,7 persen,” jelasnya.

Pendapatan MAPI sampai akhir tahun diperkirakan mencapai Rp22,14 triliun dan pada 2023 menyentuh Rp23,48 triliun. Selain itu, laba bersih diestimasi mencapai Rp1,46 triliun atau kembali ke level sebelum pandemi dan mencapai Rp1,32 triliun di 2023.

“Kami menaikkan target harga untuk MAPI menjadi Rp1.400. Risiko dari rekomendasi kami adalah usia inventori produk yang lebih lama, tekanan inflasi yang berlanjut, dan kebijakan mobilitas yang tidak menentu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper