Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Jalan Tambang Baru, RMK Energy (RMKE) Siap Pacu Kinerja

PT RMK Energy Tbk. (RMKE) optimistis mampu menumbuhkan kinerja di tengah prospek positif harga batu bara.
Salah satu kegiatan PT RMK Energy Tbk. melakukan pemuatan batu bara ke tongkang. Perusahaan akan IPO di BEI dengan harga penawaran Rp160-Rp230.
Salah satu kegiatan PT RMK Energy Tbk. melakukan pemuatan batu bara ke tongkang. Perusahaan akan IPO di BEI dengan harga penawaran Rp160-Rp230.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT RMK Energy Tbk. (RMKE) yakin bisa mencetak kinerja lebih baik lagi pada paruh kedua 2022, setelah mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba ratusan persen pada enam bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan sampai semester I/2022, RMK Energy mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 262 persen atau mencapai Rp141,8 miliar pada semester I/2022 dari semula Rp39,22 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Kinerja yang positif itu juga tercermin dari pendapatan bersih perseroan yang mencapai Rp1,07 triliun atau naik 159 persen dari semulai Rp413,69 miliar. Adapun, pendapatan pada usaha penjualan mencapai Rp860,34 miliar atau naik 252 persen dibanding realisasi pada tahun sebelumnya yang sejumlah Rp244,49 miliar.

Sementara itu, pendapatan pada usaha jasa logistik batu bara senilai Rp211,4 miliar, naik sebesar 25 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya senilai Rp169,2 miliar.

Direktur Keuangan RMK Energy Vincent Saputra menyebutkan capaian cemerlang tersebut karena ada beberapa faktor pendukung. Pertama, karena satu stasiun muat RMKE mulai beroperasi pada Februari 2022 lalu setelah dibangun selama dua tahun.

“Stasiun ini ada di tambang kita juga. Jadi dengan stasiun beroperasi, tambang juga jadi beroperasi, dengan tambahan volume dari tambang kita, volume bongkaran juga bertambah,” kata Vincent kepada Bisnis, Senin (29/8/2022).

Kedua, RMKE juga berencana menambah pembangunan jalan tambang, tambahan dari stasiun yang ada ke tambang terdekat.

“Ini yang kita lihat akan jadi katalis positif untuk semester II/2022,” ungkap Vincent.

Melihat prospek hingga akhir tahun, RMKE melihat permintaan masih akan sangat kuat. Terutama dengan adanya kejadian perang Rusia dan Ukraina yang memperburuk keseimbangan energi di seluruh dunia.

“Tadinya gas dan batu bara dari Rusia bisa ke Eropa, sekarang nggak bisa dan mereka harus beli dari Indonesia atau Australia. Selain itu, China musim panas makin parah, PLTA bermasalah, permintaan batu bara meningkat, jadi kami melihat sampai kuartal I/2023 permintaan batu bara akan sangat tinggi,” kata Vincent.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper