Bisnis.com, JAKARTA – Volatilitas di pasar Bitcoin tengah berada di level terendahnya sejak Maret lalu. Meski demikian, prospek pergerakan harga bullish yang berkelanjutan masih cukup sulit terjadi.
Jay Jayawijayaningtiyas, Country Manager Luno Indonesia Mengatakan, harga Bitcoin (BTC) terus menunjukkan penguatan dan terus berusaha menembus level resistance di angka US$25.000 (sekitar Rp369 juta). BTC naik 1 persen dalam seminggu terakhir dan telah terkonsolidasi di antara area US$23.000 dan US$25.000 (sekitar Rp339 juta dan Rp369 juta).
Jay mengatakan, volatilitas pasar kripto merupakan yang terendah dalam setahun terakhir. Volatilitas mingguan dan bulanan Bitcoin kini berada di level rendah, yakni 1,9 persen dan 2,9 persen. Volatilitas mingguan Bitcoin belum pernah menyentuh level rendah seperti ini sejak akhir Maret, dan biasanya hanya terjadi dalam durasi yang singkat.
Para pelaku pasar kripto terus memperhatikan pengumuman makro di pasar dengan saksama. Rabu lalu, Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS untuk Juli 2022 tercatat di 8.5 persen.
Pasar saham dan kripto pun mengalami reli akibat angka CPI yang lebih rendah 0.2 persen dibanding prediksi. Di sisi lain, korelasi BTC terhadap pasar saham mengalami penurunan.
“Sentimen pasar kripto kini berada di level tertingginya dalam empat bulan terakhir, dan para trader mulai meningkatkan porsi koin-koin kecil mereka,” jelas Jay dikutip dari keterangan resminya, Jumat (19/8/2022).
Baca Juga
Adapun, indeks Fear and Greed menunjukkan bahwa pasar kripto kini berada pada level optimisme tertingginya sejak awal April. Indeks berada pada angka 44, jauh meningkat dari angka 6 di bulan Juni.
Meskipun sentimen pasar telah jauh membaik, pasar masih belum menyatakan kondisi bullish, karena level di bawah 50 masih berada di zona fear. Harga bitcoin telah melambung 40 persen sejak level terendah pasar.
Kenaikan yang besar tanpa diiringi kenaikan Indeks Fear and Greed ke zona greed merupakan hal yang tidak lazim dan biasanya menunjukkan bahwa para pelaku pasar masih skeptis terhadap kondisi bullish pasar.
Jay melanjutkan, Bitcoin kini dipertukarkan di rentang trading yang cukup sempit, dan bergerak di kisaran US$24.000 (sekitar Rp354 juta) pekan ini. Hal ini menunjukkan kemungkinan melemahnya momentum bitcoin.
Adapun, level support Bitcoin kini berada di kisaran US$23.000 (sekitar Rp339 juta), dan dipertukarkan di rentang trading sempit di antara US$23.800-US$25.000 (sekitar Rp351 juta - Rp369 juta).
Level resistance terdekat Bitcoin kini ada di level kapitulasi bulan Mei yaitu di area US$25.000 (sekitar Rp369 juta). Jika Bitcoin berhasil menembus level ini, maka Bitcoin berpotensi naik ke level US$27.000-US$28.000 (sekitar Rp398 juta - Rp413 juta).