Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambil Berburu Pengendali Baru, HK Metals (HKMU) Fokus Perbaiki Kinerja

Di sisi operasional, HK Metals Utama melakukan transformasi jalur distribusi dari bahan baku sampai barang jadi untuk meningkatkan keberlanjutan usaha.
Jajaran direksi dan komisaris PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU)/Dok.HKMU.
Jajaran direksi dan komisaris PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU)/Dok.HKMU.

Bisnis.com, JAKARTA – PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) fokus memperbaiki kinerja keuangan tahun ini, di tengah pencarian investor potensial untuk menjadi pengendali baru perseroan.

Seperti diketahui, saham HKMU kini dikuasasi 100 persen oleh investor publik. PT Hyamn Sukses Abadi (HSA), yang sebelumnya menjadi PSP setelah saham HKMU tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2018, memutuskan untuk melepas semua sahamnya di HKMU per 31 Januari 2022.

Alhasil, emiten manufaktur aluminium ekstrusi, baja ringan, Pipa PVC dan sanitari ini tak lagi memiliki pengendali dan kondisi tersebut menjadi perhatian dari BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Keuangan HKMU Pratama Girindra Wirawan mengatakan perseroan tetap fokus memperbaiki kinerja bisnis. Per kuartal I-2022, HKMU mencetak penjualan Rp120,49 miliar, turun 7,5 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 130,31 miliar dan masih mencatat rugi Rp13,70 miliar dari Rp3,06 miliar.

Namun, lanjutnya, HKMU berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp108,80 miliar dari sebelumnya Rp115,08 miliar. Kontributor terbesar penjualan yakni manufaktur aluminium Rp67,30 miliar, disusul baja ringan Rp23,85 miliar, dan manufaktur toilet dan sanitary wares Rp11,14 miliar.

“Pendapatan manufaktur toilet ini bahkan naik 13 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp9,86 miliar. Kenaikan juga dicatatkan dari perdagangan stainless steel Rp5,36 miliar dari Rp1,21 miliar dan trading coil Rp3,09 miliar dari Rp371,34 juta,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (13/8/2022).

Adapun kewajiban HKMU tercatat sebesar Rp 484,94 miliar per kuartal I/2022, dengan ekuitas Rp214,18 miliar sehingga debt to equity ratio (DER) di level 2,26 kali, dengan aset Rp 699,11 miliar.

Direktur & Corporate Secretary HKMU Jodi Pujiyono Susanto menambahkan pada kuartal I/2022, pasar sebenarnya masih belum pulih karena dampak kenaikan kasus Covid-19 varian omicron.

Penurunan laba kotor HKMU menjadi Rp11,70 miliar dari Rp 15,23 miliar juga akibat kenaikan harga komoditas, sebagai imbas perang Rusia–Ukraina yang sangat mempengaruhi harga bahan baku produksi.

"Kami bersyukur di tengah kondisi pasar yang masih berat, kami mampu meraih penjualan kuartal I-2022. Secara konsolidasi turun karena tahun lalu masih ada kontribusi dari divisi manufaktur stainless steel yang kini sudah didivestasi," kata Jodi.

Jodi menambahkan tahun lalu perseroan melakukan proses restrukturisasi keuangan dengan kreditur perbankan dan supplier untuk mendongkrak nilai ekonomi. Di sisi operasional, perseroan melakukan transformasi jalur distribusi dari bahan baku sampai barang jadi untuk meningkatkan keberlanjutan usaha.

Pada semester I/2022, HKMU melalui anak usaha PT Karya Bumimas Persada, produsen sanitari dan PT Rasa Langgeng Wira, produsen Pipa PVC telah mendapatkan sertifkasi ISO 9001:2015 dan ISO 45001:2015 yang diterbitkan lembaga sertifikasi PT SGS Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper