Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Kerugian HK Metals Utama (HKMU) Melambung hingga Rp13,70 Miliar di Kuartal I/2022

PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) masih mencatat rugi Rp13,70 miliar pada kuartal I/2022, angka ini melambung dari Rp3,06 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Ilustrasi baja ringan. / Bisnis
Ilustrasi baja ringan. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten manufaktur barang metal PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) masih mencetak rugi sampai dengan kuartal I/2022, salah satunya terhantam imbas dari perang Rusia dan Ukraina.

Berdasarkan laporan keuangan per kuartal I/2022, HKMU mencetak penjualan Rp120,49 miliar, turun 7,5 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp130,31 miliar dan masih mencatat rugi Rp13,70 miliar dari Rp3,06 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kontributor terbesar penjualan yakni manufaktur aluminium Rp67,30 miliar, disusul baja ringan Rp23,85 miliar, dan manufaktur toilet dan sanitary wares Rp11,14 miliar. Pendapatan manufaktur toilet ini bahkan naik 13 persen dari sebelumnya Rp9,86 miliar. Kenaikan juga dicatatkan dari perdagangan stainless steel Rp5,36 miliar dari Rp1,21 miliar dan trading coil Rp3,09 miliar dari Rp 371,34 juta.

Direktur Keuangan HKMU Pratama Girindra Wirawan mengatakan perseroan tetap fokus memperbaiki kinerja bisnis.

Pada 2021, HK Metals Utama masih mencetak rugi bersih Rp230,54 miliar dari 2020 rugi bersih Rp221,51 miliar, sementara itu pendapatan HKMU mencapai Rp389,71 miliar, turun 30,40 persen dari tahun sebelumnya Rp559,95 miliar.

Selain itu, kewajiban HKMU tercatat Rp484,94 miliar, dengan ekuitas Rp214,18 miliar sehingga debt to equity ratio (DER) di level 2,26 kali, dengan aset Rp699,11 miliar.

Jodi Pujiyono Susanto, Direktur & Corporate Secretary HKMU menambahkan, pada kuartal I/2022 pasar sebenarnya masih belum pulih karena dampak kenaikan kasus Covid-19 varian omicron. Penurunan laba kotor menjadi Rp11,70 miliar dari Rp15,23 miliar juga akibat kenaikan harga komoditas, sebagai imbas perang Rusia–Ukraina yang sangat mempengaruhi harga bahan baku produksi.

"Kami bersyukur di tengah kondisi pasar yang masih berat, kami mampu meraih penjualan kuartal I/2022. Secara konsolidasi turun karena tahun lalu masih ada kontribusi dari divisi manufaktur stainless steel yang kini sudah didivestasi," kata Jodi dalam keterangan pers, dikutip Selasa (2/8/2022).

Kuncoro mengatakan tahun lalu perseroan melakukan proses restrukturisasi keuangan dengan kreditur perbankan dan supplier untuk mendongkrak nilai ekonomi. Di sisi operasional, perseroan melakukan transformasi jalur distribusi dari bahan baku sampai barang jadi untuk meningkatkan keberlanjutan usaha.

Pada 28 April 2022, perseroan juga menyelesaikan rangkaian proses restrukturisasi utang anak usaha PT Karya Bumimas Persada (KBP) dengan PT Bank BTPN Tbk.

“Tahun lalu, kami beralih fokus dari bisnis trading ke bisnis manufaktur. Hal ini didorong dengan aksi korporasi dengan melakukan divestasi beberapa anak perseroan," imbuh Jodi.

Beberapa anak usaha yang dilepas yakni PT Dantool Karya Teknik Utama (DKTU), PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP), dan PT Metalutama Perkasa Jaya (MPJ). Saat ini anak usaha HKMU yakni PT Handal Aluminium Sukses (HAS), PT Rasa Langgeng Wira (RLW), dan KBP.

Direktur Utama HKMU Muhamad Kuncoro menegaskan, tahun ini merupakan momentum dengan adanya vaksin booster tidak berbayar kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Hal ini menambah optimisme pemulihan ekonomi Indonesia akan cepat tercapai. Kami yakin akan prospek tahun ini dengan pertimbangan bahwa distribusi vaksin Covid-19 sudah banyak tersebar dan berharap pandemi akan menjadi endemi. Pada kondisi ini, industri manufaktur akan mendapatkan dampak positif secara langsung," tambah Kuncoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper