Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Hary Tanoe Serempak Tidak Bagi Dividen Tahun Ini, Cek Labanya Yuk!

MNCN, BMTR, BHIT, KPIG, dan BCAP sepakat tidak membagikan dividen tahun buku 2021.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo ramai-ramai absen dalam membagikan dividen pada tahun ini. Beberapa di antaranya adalah MNCN, BMTR, BHIT, KPIG, dan BCAP.

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencetak laba bersih sebesar Rp2,38 triliun pada tahun buku 2021. Namun, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Juli, sebanyak 11,76 miliar saham atau 88,9 persen sepakat untuk tidak membagikan dividen.

Berdasarkan ringkasan risalah RUPST dari laman keterbukaan, manajemen MNC akan menggunakan dividen untuk melakukan pendanaan yang dibutuhkan dalam rencana korporasi. Hal ini termasuk melakukan kerjasama strategis dengan perusahaan media dan/atau entertainment lainnya.

Selain itu, laba juga akan digunakan untuk melunasi seluruh fasilitas pinjaman sindikasi dengan kisaran nilai US$84 juta yang sebagian sudah dibayarkan.

Berdasarkan data RTI per Kamis (11/8/2022) jumlah investor publik yang memegang saham MNCN sebanyak 47,33 persen atau 6,26 miliar lembar.

Pada bagian lain, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) memperoleh laba sebesar Rp1,3 triliun untuk tahun buku 2021. Sebanyak 11,39 milir saham menyepakati keputusan RUPST pada 28 Juli lalu.

Dari jumlah laba tersebut sebesar Rp1 miliar dibukukan sebagai dana cadangan untuk memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

"Tidak ada pembagian dividen perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021," tulis manajemen BMTR seperti tertulis dalam risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2021 (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dikutip pada Kamis (11/8/2022).

Kemudian sisanya akan dibukukan oleh BMTR sebagai laba ditahan dan digunakan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan usaha terkait digital.

Jumlah investor publik yang memegang saham BMTR sebanyak 47,79 persen atau 7,19 miliar saham.

Adapun PT MNC Investama Tbk (BHIT) memiliki laba sebesar Rp647 miliar untuk tahun buku 2021. Total 65,1 miliar saham sepakat dengan keputusan RUPST yang diadakan pda 28 Juli lalu.

Dalam risalah RUPST manajemen tidak menjelaskan secara rinci penggunaan dana dari laba yang diperoleh. Manajemen hanya menyebut menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham perseroan.

Jumlah investor publik yang memegang saham BHIT sebanyak 65,3 persen atau 54,55 miliar saham.

PT MNC Land Tbk (KPIG) juga membukukan laba sebesar Rp195,8 miliar untuk tahun buku 2021. Sebanyak 77,2 miliar saham sepakat dengan keputusan RUPST pada 13 Juli lalu.

Meski tidak secara spesifik menyebutkan bahwa pihak manajemen tidak akan membagikan dividen, KPIG sepakat menggunakan laba bersih untuk beberapa hal.

Pertama, sebanyak Rp1 miliar akan akan dibukukan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan UU No. 40 Tahun 2007. Kedua, sisa laba bersih akan dibukukan sebagai sebagai saldo laba (retained earnings) untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

Jumlah investor publik yang memegang saham BHIT sebanyak 56,85 persen atau 50,42 miliar saham.

Terakhir, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mencetak laba bersih sebesar Rp142,1 miliar untuk tahun buku 2021. Sebanyak 35 miliar saham sepakat dengan keputusan RUPST pada 20 Juli lalu.

Dalam risalah RUPST 2021, manajemen sepakat untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham perseroan. Laba bersih akan digunakan untuk membangun dan mengembangkan ekosistem keuangan digital yang terintegrasi.

Jumlah investor publik yang memegang saham BHIT sebanyak 23,78 persen atau 10 miliar saham. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper