Bisnis.com, JAKARTA - PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo kian dekat dengan target menambah kapasitas data center usai initial public offering (IPO) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed lebih dari 200 kali.
Direktur Utama Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak membocorkan kepada Bisnis bahwa selama IPO permintaan saham Moratelindo kelebihan pesanan hingga 200 kali. Dengan demikian, misi perseroan menambah ruang untuk ekspansi bisnis data center juga kian mendekat.
Pasalnya, Galumbang menuturkan saat ini kapasitas data center Moratelindo telah mencapai 70 persen. Moratelindo berencana segera memperbesar kapasitas data centernya.
Akan tetapi, Galumbang menuturkan, saat ini peningkatan kapasitas pusat data Moratelindo belum sampai ke arah meningkatkan skala pusat data Moratelindo menjadi hyperscale data center.
"Belum ke hyperscale data center," ucap Galumbang, dikutip Sabtu (6/8/2022).
Wakil Direktur Utama Mora Telematika Indonesia Jimmy Kadir menuturkan, tahun ini Moratelindo menyiapkan belanja modal sebesar Rp1,4 triliun untuk pengembangan bisnis perseroan.
Baca Juga
"Tahun ini kami menyiapkan capex Rp1,4 triliun untuk pengembangan backbone, akses, penambahan kapasitas, ducting, fiber to home, dan data center," kata Jimmy (12/7/2022).
Menurut Jimmy, pendanaan belanja modal ini akan berasal dari aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Sebagaimana diketahui, MORA menetapkan harga final penawaran saham perdana Rp396 per saham.
MORA akan melepas 2.610.486.000 saham abru atau sebanyak-banyaknya 11 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Pada prospektusnya, MORA menyampaikan nilai nominal dari saham MORA adalah sebesar Rp100 per saham. Dengan penawaran ini, perseroan diperkirakan mampu mengumpulkan dana hingga Rp1,03 triliun.
Dana yang diperoleh perseroan melalui penawaran umum ini akan digunakan sebanyak 85 persen untuk kebutuhan investasi, dan 15 persen untuk modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan.
Tanggal distribusi saham MORA jatuh pada 5 Agustus 2022, dan pencatatan di BEI akan dilakukan pada 8 Agustus 2022.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek ini adalah PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas.