Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa emiten tercatat memiliki jumlah lembar saham terbanyak sehingga mempengaruhi pergerakan IHSG ketika naik maupun turun seperti GOTO, BBRI dan BBKP.
Beberapa saham tersebut terbilang gemuk karena memiliki jumlah saham yang lebih dari 60 miliar lembar. Adapun posisi tertinggi dipegang oleh GOTO sedangkan di juru kunci ada BBKP.
Berikut ini emiten dengan jumlah saham yang banyak berdasarkan catatan Bisnis:
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
GOTO menjadi emiten saham dengan lembaran saham terbesar di Indonesia. Berdasarkan data RTI, GOTO memiliki 258,936 pemegang saham dengan total 1,184 triliun lembar saham per 31 Mei.
GOTO memiliki empat Pemegang Saham Pengendali (PSP) yakni William Tanuwijaya dengan kepemilikan sebesar 1,77 persen; Andre Soelistyo 0,84 persen; Kevin Bryan Aluwi 0,77 persen; dan Melissa Siska Juminto 0,43 persen. Selain itu, investor publik yang memegang saham GOTO sebanyak 3,43 persen.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
BBRI duduk di posisi kedua dengan lembar saham sebanyak 151,55 miliar. Per 31 Mei Jumlah pemegang saham BBRI mencapai 377,985.
Mayoritas saham BBRI saat ini dipegang oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku PSP sebanyak 53,19 persen. Investor publik saat ini memegang sebanyak 46,81 persen.
Baca Juga
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
BBRI memiliki total lembar saham mencapai 123,2 miliar. Per 31 Mei 2022 jumlah pemegang saham sebanyak BBCA 290,197.
Saat ini mayoritas saham BBCA dipegang oleh PT Dwimuria Investama Andalan selaku pemilik saham pengendali (PSP) sebanyak 54,94 persen. Sementara sisa 45,06 persen saham dipegang oleh investor publik.
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
BUKA tercatat mempunyai sebanyak 103 miliar dengan jumlah pemegang saham mencapai 112,043 per 31 Juli 2022. Tercatat pemegang saham dibawah 5 persen BUKA sebanyak 52,87 persen. Sementara PT Kreatif Media Karya selaku PSP memiiki 24,6 persen saham.
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
FREN saat ini memiliki total lembaran saham sebanyak 310 miliar dengan jumlah pemegang saham sebanyak 200,652 per 30 Juni.
Mayoritas pemegang saham FREN adalah investor publik sebanyak 29,4 persen. Kemudian FREN memiliki tiga PSP yakni PT Global Nusa Data 25,7 persen; PT Wahana Inti Nusantara 15,7 persen; dan PT Bali Media Telekomunikasi 10,6 persen.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Total lembaran saham yang disebar oleh BUMI saat ini mencapai 128,8 miliar. Per 31 Mei jumlah pemegang saham BUMI sebanyak 94,353.
Mayoritas saham BUMI dipegang oleh investor publik yakni 80,25 persen. Sementara itu, Long Haul Holdings Ltd yang berperan sebagai PSP memiliki saham sebesar 2,24 persen.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Saat ini TLKM memiliki 168,392 pemegang saham dengan total 99,02 miliar lembar saham per 31 Mei. Saham yang dipegang oleh BUMN sebagai PSP di TLKM sebanyak 52,09 persen. Kemudian untuk investor publik memegang sebanyak 47,9 persen.
PT Hanson International Tbk (MYRX).
Berikutnya terdapat emiten saham yang saat ini masih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Total lembaran saham yang telah disebar oleh MYRX sebanyak 86,7 miliar.
Mayoritas pemegang saham MYRX merupakan investor publik yakni sebesar 90,3 persen. Sementara itu Benny Tjokrosaputro yang menjadi PSP emiten saham MYRX memegang sebanyak 4,2 persen saham.
PT MNC Investama Tbk (BHIT).
BHIT menyebar sebanyak 86 miliar lembaran saham dengan jumlah pemegang saham mencapai 55,967 per 30 Juni. Mayoritas saham BHIT saat ini dipegang oleh investor pubik yakni sebanyak 65,3 persen.
BHIT memiliki tiga PSP yakni HT Investment Development Ltd dengan saham 15,8 persen; PT Bhakti Panjiwira 6,3 persen; dan Hary Tanoesoedibjo 2,59 persen.
PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP).
Emiten perbankan ini memiliki lembaran saham yang tersebar mencapai 67,8 miliar. Per 31 Mei tercatat jumlah pemegang saham BBKP mencapai 78,499.
Mayoritas saham BBKP dipegang oleh Kookmin Bank Co, Ltd yakni sebesar 67 persen. Selain itu, Kookmin juga menjadi PSP bagi emiten saham BBKP. Kemudian sisa 33 persen saham dipegang oleh investor publik.