Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tokopedia Kenakan Tarif Rp1.000, Saham GOTO Ditarget ke Rp500

Beberapa analis memasang target harga saham yang tinggi pasca platform e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengenakan tarif Rp1.000 setiap transaksi.
Beberapa analis memasang target harga saham yang tinggi pasca platform e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengenakan tarif Rp1.000 setiap transaksi produk fisik melalui situs maupun aplikasi Tokopedia. Bisnis/Himawan L Nugraha
Beberapa analis memasang target harga saham yang tinggi pasca platform e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengenakan tarif Rp1.000 setiap transaksi produk fisik melalui situs maupun aplikasi Tokopedia. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa analis memasang target harga saham yang tinggi pasca platform e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengenakan tarif Rp1.000 setiap transaksi produk fisik melalui situs maupun aplikasi Tokopedia.

Berdasarkan konsesus Bloomberg, sebanyak 9 sekuritas merekomendasikan beli. Diantaranya adalah Ciptadana Sekuritas yang mematok harga sampai Rp500 per saham. Kemudian, BRI Danareksa Sekuritas yang optimistis saham GOTO bisa melambung ke posisi Rp400. Terakhir adalah Indo Premiere Sekuritas yang menargetkan harga Rp360.

Di sisi lain, sebanyak 5 sekuritas merekomendasikan jual seperti Morgan Stanley yang menganggap harga GOTO saat ini kemahalan. Adapun harga yang sesuai menurut mereka adalah Rp230 per saham.

Sementara itu, pada perdagangan sesi I, Jumat (5/8/2022), saham GOTO terpantau menguat 0,68 persen ke posisi Rp298 per lembar.

Lantas, seberapa jauh take rate GOTO bakal terkerek dengan pengenaan biaya transaksi ini?

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan, pengenaan biaya tambahan seperti biaya transaksi atau biaya platform memang ditujukan salah satunya untuk meningkatkan take rate dari bisnis e-commerce atau on-demand.

"Kami percaya dengan berbagai tambahan value added service dari Gojek maupun Tokopedia itu bisa membantu menaikkan take rate mereka," ujar Jimmy, dihubungi Kamis (4/8/2022).

Meski demikian, Jimmy melihat pengenaan biaya transaksi ke pelanggan ini tidak akan berdampak terlalu signifikan untuk mengerek take rate Tokopedia dan GOTO. Menurutnya, take rate yang signifikan akan didapatkan Tokopedia dari kenaikan komisi dari para merchant atau penjual di Tokopedia beberapa waktu yang lalu.

Dengan faktor di atas, Jimmy memperkirakan gross take rate Tokopedia akan meningkat ke angka 3 persen, dengan gross take rate di segmen on-demand menjadi 21 persen di akhir tahun.

Sebagai informasi, di akhir 2021 Tokopedia membukukan gross take rate sebesar 1,9 persen dan net take rate sebesar 0,9 persen. Sementara itu, Gojek membukukan gross take rate sebesar 20,4 persen dan net take rate 4,1 persen.

Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan dalam riset terakhirnya melihat terlepas dari potensi pertumbuhannya yang besar, GOTO dihadapkan pada masalah take rate yang rendah, terutama dari Tokopedia dan GoTo Financial.

"Dalam pandangan kami, akan sulit bagi Tokopedia untuk meningkatkan take rate tanpa dampak negatif bagi pengguna dan merchant, yang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan GTV," tulis Farras.

Terkait GoTo Financial, Samuel Sekuritas menilai layanannya yang masih terbatas pada pembayaran digital yang belum menjangkau seluruh masyarakat, serta belum adanya integrasi yang menyeluruh dengan penyedia layanan keuangan lainnya seperti bank, menjadi masalah utama dalam meningkatkan take rate-nya.

Adapun Samuel Sekuritas merekomendasikan hold untuk saham GOTO, dengan target price (TP) Rp420.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper