Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatat 800 emiten yang resmi melantai di BEI pada Jumat (5/8/2022). Emiten saham tersebut adalah pengelola jaringan waralaba Kebab Baba Rafi PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI).
BEI juga menyebut ada 34 emiten saham tercatat yang menghimpun dana hingga Rp20,1 triliun. Kemudian terdapat 30 emiten saham dalam pipeline pencatatan saham BEI.
"Pencapaian ini merupakan hasil dari penyelenggaraan program sosialisasi kepada calon perusahaan tercatat di seluruh Indonesia yang dilakukan secara konsisten oleh BEI bersama berbagai pihak," tulis BEI dalam keterangan pers pada Jumat (5/8/2022).
BEI juga memaparkan telah mencatat rekor nilai penggalangan dana tertinggi penawaran umum saham di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sebesar Rp62,5 triliun pada tahun 2021. Selama periode 2018 hingga 2021 BEI juga menjadi bursa paling aktif di ASEAN dengan catatan 217 perusahaan tercatat.
Manajemen BEI tengah mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan pendanaan melalui pasar modal Indonesia dengan melakukan pencatatan sebagai salah satu strategi pengembangan perusahaan. Harapannya, dengan semakin banyak perusahaan yang melantai di BEI maka dapat menjadikan pasar modal sebagai rumah pertumbuhan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dan memberikan pilihan investasi yang lebih beragam bagi investor.
Sementara itu selama masa penawaran umum RAFI antara 1–3 Agustus 2022, terdapat kelebihan saham yang dipesan investor atau oversubscribed sebanyak 75,75 kali dengan nilai pemesanan mencapai Rp1,56 triliun.
Baca Juga
Investment Banking Division PT Investindo Nusantara Sekuritas Zharfan Dhaifullah selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek IPO SKB Food sebelumnya menjelaskan bahwa jumlah pemesanan saham pada penawaran umum perdana saham RAFI dengan sistem penawaran umum elektronik tercatat cukup tinggi. Setidaknya terdapat 21.000 pemesan dengan pemesanan sebanyak 12,44 miliar saham atau setara sebesar Rp1,57 Triliun.
Untuk penjatahan terpusat (pooling) jumlah pemesanan mencapai 11,65 miliar saham sehingga terjadi oversubscribed hampir 82 kali. Adapun secara total terjadi oversubscribed sebanyak 13 kali sepanjang penawaran umum berlangsung.
“Pesanan yang masuk ada 120,24 juta lot untuk pooling atau oversubscribed hampir 82 kali (81,90 kali) dari pooling yang ditawarkan,” kata Zharfan dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022).
Sementara itu, pesanan untuk penjatahan pasti (fixed allotment) tercatat sebanyak 7,89 juta lot sehingga total pesanan mencapai sebanyak 128,13 juta lot atau mencerminkan 1.351,53 persen yang setara lebih dari Rp1,56 Triliun dari total saham yang ditawarkan SKB Food pada proses IPO ini.
Sebagaimana diketahui, RAFI menawarkan sebanyak-banyaknya 9,4 juta lot atau sebanyak 948.090.000 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel, dengan nilai nominal Rp15 setiap saham.
Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 30,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor SKB Food setelah penawaran umum perdana saham dengan harga final Rp126 per saham.