Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel fesyen PT Mega Perintis Tbk. (ZONE) menargetkan penjualan pada 2022 bisa tumbuh 20 persen dibandingkan dengan 2021 sehingga menjadi sekitar Rp556 miliar. ZONE melanjutkan ekspansi gerai untuk mencapai target tersebut.
Sampai 30 Juni 2022, penjualan ZONE tercatat mencapai Rp355,76 miliar, naik 33,3 persen yoy dibandingkan dengan Rp266,88 miliar pada semester I/2021. Mayoritas penjualan disumbang oleh segmen pakaian dengan nilai Rp334,49 miliar, sementara aksesori Rp21,27 miliar.
Untuk terus melanjutkan tren positif tersebut, Direktur Utama ZONE Verosito Gunawan mengatakan ZONE terus melakukan ekspansi bisnis untuk mendorong peningkatan penjualan, baik secara online dan offline.
Tahun ini, ZONE menargetkan menambah 40 gerai baru untuk penjualan offline. Pemilik merek Manzone ini telah membuka 23 gerai baru Sampai 31 Juli 2022, sementara sisanya akan dibuka pada sisa tahun.
Verosito mengatakan salah satu konsep baru dari gerai penjualan adalah Salezone. Konsep ini memadukan gerai gaya hidup dan sportswear discounted store dengan target pasar di luar pusat perbelanjaan. Gerai ini dikembangkan di sejumlah lokasi, seperti tempat transit/rest area jalan tol dan toko yang berdiri sendiri.
“Dengan sejumlah langkah bisnis yang kami lakukan, kami yakin dapat mencapai target penjualan pada tahun 2022 ini, naik 20 persen dibandingkan dengan realisasi 2021,” kata Verosito dalam keterangan resmi, Kamis (4/8/2022).
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa Mega Perintis juga sedang memprioritaskan peningkatan penjualan secara daring. Divisi khusus telah disiapkan untuk mendukung segmen penjualan online, baik melalui situs milik sendiri maupun melalui berbagai marketplace.
ZONE juga telah menambah variasi produk setelah mengakuisisi merek EDWIN pada April 2022. ZONE melakukan pembelian Hak Kekayaan Intelektual EDWIN dan persediaan barang dagang dari PT Saptakharisma Cemerlang yang bukan termasuk afiliasi.
Verosito meyakini bisnis ritel fesyen memiliki prospek cerah. Dengan strategi yang diusung berupa penambahan gerai dan digitalisasi, dia menyebutkan perseroan dapat mempersiapkan diri menjadi ritel omni channel.