Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerat terkaya di Indonesia Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono melalui PT Dwimuria Investama Andalan kerap melengkapi portofolio investasinya, baik di pasar saham maupun surat utang.
Teranyar, pemilik Grup Djarum ini melalui PT Dwimuria Investama Andalan siap menambah kepemilikan sahamnya di PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). Aksi ini dilakukan melalui Penawaran Tender Sukarela (PTS) yang dimulai hari ini, Kamis (4/8/2022) hingga 2 September 2022.
Berdasarkan prospektus di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (3/8/2022), tujuan dari aksi tender offer tersebut adalah bagian dari strategi portofolio Dwimuria Investama. Sebagai bentuk investasi, saham TOWR dapat dijual kembali oleh Dwimuria, karenanya perusahaan tidak memiliki rencana khusus atas TOWR.
Sebagai informasi, selain TOWR, portofolio Dwimuria Investama juga mencangkup kepemilikan 54,94 persen saham di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Adapun Dwimuria didirikan berdasarkan Akta No.01 tanggal 3 Oktober 2016 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 4 Oktober 2016.
“Sebagai perusahaan holding, perusahaan juga melakukan investasi portofolio pada saham dan instrumen surat hutang, baik yang tercatat, maupun yang tidak tercatat di BEI,” tulis manajemen Dwimuria.
Dengan kepemilikan portofolio tersebut, Dwimuria berhak memperoleh dividen atau manfaat lain serta kuasa untuk menggunakan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan porsi kepemilikan saham.
Baca Juga
Sebagai catatan, BCA membayarkan dividen senilai total Rp 4,79 triliun atau Rp120 per saham kepada para investor pada 19 April 2022. Sebelumnya, BBCA juga telah membagikan dividen interim tahun buku 2021 sebesar Rp 25 per saham pada 7 Desember 2021.
Alhasil total dividen untuk tahun buku 2021 adalah Rp17,87 triliun atau Rp145 per saham. Artiny, keluarga Hartono dan PT Dwimuria Investama Andalan sebagai pengendali dan pemegang 54,94 persen saham BBCA memperoleh dividen sekitar Rp 9,82 triliun.