Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang SUN Tembus Rp36,9 Triliun, Efek The Fed Mulai Pudar?

Peningkatan jumlah penawaran pada lelang Surat Utang Negara (SUN) jadi Rp36,91 triliun hari ini, Selasa (2/8/2022) mencerminkan sikap investor yang mulai berani
Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Bisnis/Abdurachman
Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan jumlah penawaran pada lelang Surat Utang Negara (SUN) jadi Rp36,91 triliun hari ini, Selasa (2/8/2022) mencerminkan sikap investor yang mulai berani masuk ke pasar obligasi pasca pengumuman The Fed.

Direktur SUN Direktorat Jenderal Penglolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan, minat investor pada lelang SUN hari ini berlanjut membaik, tercermin dari meningkatnya penawaran masuk (incoming bids) menjadi Rp36,91 triliun dari lelang sebelumnya sebesar Rp29,46 triliun.

"Investor sudah mulai risk on pasca hasil FOMC meeting bulan Juli yang sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dan adanya sinyal The Fed tidak akan seagresif sebelumnya dalam melakukan normalisasi kebijakan tingkat suku bunga," jelasnya dikutip dari keterangan resminya, Selasa (2/8/2022).

Ia juga melaporkan minat investor asing di pasar perdana meningkat 46 persen dibandingkan lelang sebelumnya dari Rp4,76 triliun menjadi Rp6,95 triliun. Minat investor asing mayoritas masih pada tenor 5 dan 10 tahun, dengan total penawaran yang dimenangkan (awarded bids) sebesar Rp4,97 triliun atau 26,09 persen dari total incoming bids.

Seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, yang mencapai 77,22 persen dari total incoming bids dan 81,06 persen dari total awarded bids.

Selain itu, incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp17,77 triliun atau 48,14 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp11,15 triliun (58,50 persen dari total awarded bids).

Secara umum, tingkat borrowing cost pemerintah pada lelang hari ini turun mencapai level yang cukup kompetitif dengan rerata imbal hasil tertimbang atau weighted yield average (WAY) yang dimenangkan lebih rendah 8 hingga 52 bps dibandingkan lelang sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan sentimen market yang cenderung positif dalam sepekan terakhir.

Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp19,06 triliun atau di atas target indikatif yang diumumkan sebesar Rp15,0 triliun.

"Keputusan ini mencerminkan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan pembiayaan melalui SBN dilakukan secara oportunistik, fleksibel, serta mengedepankan prinsip kehati-hatian," imbuhnya.

Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper