Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) ditutup melemah 1,41 persen pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (1/8/2022), sehingga berada ke level 700 per saham. Sepanjang 2022, saham ACES telah turun 45,31 persen.
Analis Indo Premier Sekuritas Kevie Aditya dan Andrianto Saputra dalam risetnya menyebutkan harga saham ACES mencerminkan kinerja fundamentalnya yang masih lemah.
“Kami kira harga saham yang turun merefleksikan ekspektasi investor pada kinerja ACES,” Kevie dan Andrianto dalam riset yang dikutip Senin (1/8/2022).
Laporan keuangan ACES terbaru memperlihatkan penjualan pada semester I/2022 terkontraksi 2,58 persen secara year-on-year menjadi Rp3,30 triliun dari Rp3,39 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Meski beban pokok penjualan ikut turun 1,78 persen menjadi Rp1,71 triliun, laba kotor ACES tetap mengalami kontraksi sehingga menjadi Rp1,59 triliun, 3,42 persen lebih rendah daripada semester I/2021 sebesar Rp1,65 triliun.
Adapun, laba periode yang berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ACES turun 12,47 persen menjadi Rp242,39 miliar, dari Rp276,93 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca Juga
Kevie dan Andrianto menyebutkan kinerja ACES pada semester I/2022 berada di bawah estimasi konsensus, meski terdapat peningkatan kunjungan di gerai Ace Hardware. Margin laba kotor ACES pada semester I/2022 juga turun menjadi 45,6 persen, dari 46,2 persen di enam bulan pertama tahun sebelumnya.
“Penjualan mengalami kenaikan 3,7 persen secara kuartal tetapi margin EBIT turun seiring dengan naiknya belanja operasional,” tulis keduanya.
Indo Premier Sekuritas memperkirakan kinerja ACES bakal membaik pada semester II/2022, tetapi stok barang yang tinggi akan menjadi tantangan tersendiri bagi kinerja ACES. Same-store sales growth (SSSG) diperkirakan akan naik 3 persen, turun dari estimasi sebelumnya 10 persen, di tengah risiko kenaikan inflasi.
Level inventori barang ACES masih tinggi di 249 hari, dibandingkan dengan 205 hari pada masa sebelum pandemi dan mungkin akan menghambat aksi perusahaan untuk menambah stok barang baru. Kondisi ini juga bisa mendorong ACES untuk menambah diskon meski bisa berdampak negatif ke margin laba kotor.
“Kami meyakini penjualan ACES yang lemah bukanlah permasalahan struktural sehingga berpotensi membaik lebih solid Saat ekonomi pulih,” kata mereka.
Dengan pertimbangan di atas, Indo Premier mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ACES, tetapi dengan target harga yang lebih rendah, yakni dari Rp1.250 menjadi Rp900.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.