Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha signifikan sepanjang Semester I/2022. Namun, perseroan berbalik rugi bersih pada periode ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022 yang belum diaudit, Kamis (28/7/2022), emiten bersandi WSKT ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan 29,29 persen menjadi Rp6,09 triliun dari periode Juni 2021 sebesar Rp4,71 triliun.
Pendapatan usaha yang meningkat dikontribusi dari sektor jasa konstruksi yang naik 34,1 persen dari Rp4,01 triliun menjadi Rp5,38 triliun per semester I/2022. Selanjutnya, pendapatan jalan tol juga meningkat 30,88 persen menjadi Rp459,55 miliar.
Kinerja pendapatan properti juga meningkat tajam 171 persen menjadi Rp103,92 miliar. Diiringi kenaikan pendapatan hotel, penjualan infrastruktur lainnya, dan sewa gedung yang masing-masing mnejadi Rp34,15 miliar, Rp43,45 miliar, dan Rp2,66 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan usaha, beban pokok penjualan WSKT turut naik 29,29 persen menjadi Rp5,43 triliun pada Semester I/2022. Hal ini membuat laba bruto perseroan naik dari Rp508,01 miliar menjadi Rp657,18 miliar.
Selanjutnya, beban penjualan perseroan naik tipis menjadi Rp18,46 miliar diiringi kenaikan pada beban umum dan administrasi menjadi Rp1,27 triliun dari Rp1,01 triliun.
Baca Juga
Perseroan mendapatkan beban pajak final juga mengalami kenaikan menjadi Rp131,25 miliar. WSKT juga mengalami kerugian selisih kurs bersih sebesar Rp1,47 miliar.
Namun, WSKT berhasil meningkatkan pendapatan lain-lain menjadi Rp2,83 triliun dari Rp2,78 triliun. Beserta kenaikan pendapatan bunga menjadi Rp565,6 miliar dari Rp519,49 miliar.
WSKT mencatatkan laba sebelum beban keuangan, bagian laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp2,63 triliun.
Kemudian dikurangi beban keuangan Rp1,96 triliun dan bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp213,54 miliar.
Dengan demikian, WSKT masih mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp451,95 miliar turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp491,34 miliar.
Dikurangi beban pajak penghasilan Rp158,03 miliar, WSKT mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp293, 92 miliar naik dibandingkan dengan Rp155,05 miliar tahun lalu.
Seiring dengan beban yang sudah dibawa sejak tahun sebelumnya, WSKT mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih pada Semester II/2022 sebesar Rp236,51 miliar berbalik dari laba bersih Rp154,13 miliar pada paruh pertama tahun lalu.
Adapun, total aset WSKT turun signifikan menjadi Rp97,14 triliun pada 30 Juni 2022 dari Rp103,6 triliun pada Desember 2021. Hal ini seiring penurunan hingga Rp8 triliun pada hak pengusahaan jalan tol yang menjadi Rp40,15 triliun dari Rp48,14 triliun.
Sementara itu, total liabilitas juga turun mendekati Rp11 triliun dari Rp88,14 triliun per akhir tahun lalu menjadi Rp77,2 triliun pada paruh pertama 2022.
Penurunan liabilitas terutama karena pada pos liabilitas jangka pendek, utang obligasi jangka pendek yang berkurang menjadi Rp3,9 triliun dari Rp7,02 triliun, serta utang usaha dari Rp7,5 triliun turun menjadi Rp5,52 triliun.
Sementara itu, pada pos liabilitas jangka panjang, perseroan berhasil menurunkan utang pihak ketiga menjadi Rp14,27 triliun dari Rp20,01 triliun, bersamaan dengan naiknya utang obligasi jangka panjang menjadi Rp6,5 triliun dari Rp4,47 triliun.