Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi IPO sampai dengan 19 Juli 2022 telah tembus Rp19,2 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menjelaskan operator pasar modal itu menyiapkan sejumlah inisiatif supaya aksi IPO selama pandemi tetap bergairah.
Beberapa inisiatif yang telah dilakukan OJK dan Bursa dalam rangka meningkatkan akselerasi peningkatan IPO dan perlindungan investor antara lain penerbitan peraturan seperti Hak Suara Multipel atau Multiple Voting Share (MVS).
“Aturan tersebut diharapkan mengakomodasi perusahaan khususnya sektor teknologi yang membutuhkan assurance keberlangsungan operasional dan keputusan perusahaan sesuai visi para founders yang telah membesarkan perusahaan sejak awal dengan cara memberikan bobot voting yang lebih tinggi untuk founders yang memiliki Saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM),” katanya dikutip Jumat (22/7/2022).
Menurutnya, BEI juga telah menerbitkan Peraturan Nomor I-A tahun 2021 yang dapat mengakomodasi perusahaan-perusahaan dengan karakteristik baru yang nilainya tidak terbatas pada Net Tangible Asset (NTA).
Pasalnya penilaian bisa melalui NTA, laba, pendapatan, kapitalisasi pasar, dan arus kas. Selain peraturan I-A, Bursa juga melakukan pembaruan Peraturan Bursa Nomor I-V terkait Pencatatan di Papan Akselerasi dan diharapkan dapat lebih mengakomodasi kebutuhan stakeholder. Menurutnya, peraturan I-V tersebut masih berupa konsep dan saat ini masih dalam tahap pembahasan.
Baca Juga
“Inisiatif Bursa lainnya terkait dengan perlindungan investor seperti pengembangan Notasi Khusus, Implementasi IDX Industrial Classification (IDX IC). Inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan tersebut, diharapkan dapat memberikan iklim positif bagi perusahaan yang akan melakukan IPO,” ungkapnya.
Sebagai informasi, total emisi IPO tahun ini disumbang oleh PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebesar Rp13,7 triliun.