Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola Rumah Sakit Bunda, PT Bundamedik Healthcare System Tbk. (BMHS) akan membagikan dividen sebesar Rp22 miliar atas Laba Bersih setelah pajak untuk tahun buku 2021.
Pembagian dividen tersebut diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (21/6/2022) kemarin. Jumlah dividen yang dibagikan adalah sebesar 6,98 persen dari total laba bersih BMHS pada 2021 yang mencapai Rp315 miliar.
Sementara itu, laba bersih yang tersisa akan dicadangkan sebagai laba ditahan. BMHS membagikan dividen 1 tahun setelah resmi mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Juli 2021.
Direktur Utama Bundamedik Mesha Rizal Sini menjelaskan bahwa keputusan RUPS untuk langsung membagikan dividen pasca 1 tahun sejak IPO dan di tengah kondisi ekonomi penuh tekanan kembali membuktikan kekuatan fundamental bisnis serta kejelian BMHS dalam mengeksekusi strategi ekspansi yang tepat.
“Diiringi kepercayaan pemegang saham, perusahaan sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan sebagai ekosistem kesehatan terdepan dan terlengkap di Indonesia,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (22/7/2022).
Ia menjelaskan, lewat 10 unit usaha dalam Bundamedik, termasuk Bunda Hospital Group, Morula IVF, Klinik Fertilitas Indonesia, Diagnos, dan Indonesian Medical Tourism Board (IMTB), perusahaan telah mampu menjangkau 147,8 juta orang di 10 provinsi di Indonesia.
Baca Juga
BMHS juga terus aktif memperluas jaringan ekosistemnya ke wilayah luar Jawa, termasuk melalui pembukaan dan klinik dan rumah sakit di Palembang dan Denpasar pada 2021. Secara keseluruhan, jumlah laboratorium yang berada dalam ekosistem BMHS tercatat naik 2 kali lipat selama 2021.
“Tidak hanya merealisasikan target-target bisnis, kami bersyukur BMHS bahkan mampu melampaui proyeksi yang sudah ditargetkan di tengah berbagai tantangan ekonomi. Pencapaian ini tercermin dari peningkatan pendapatan dan laba bersih yang sangat baik, masing-masing naik 49 persen dan 166 persen selama 2021,” ungkap Mesha.
Untuk melanjutkan kesuksesan performa bisnis selama 2021, BMHS telah merencanakan berbagai strategi pengembangan bisnis di tahun 2022, diantaranya ekspansi dan akuisisi sejumlah rumah sakit di kota-kota besar.
Bundamedik juga akan memperluas jaringan di kota tier 2 melalui Klinik Fertilitas Indonesia (KFI) dan outlet-outlet Diagnos lab yang terus bertumbuh dengan cepat dan menjangkau Indonesia wilayah Barat dan Tengah.
Selain itu, pengembangan layanan medical tourism domestik serta penguatan teknologi di layanan juga terus gencar dilakukan.
Mesha mengatakan, BMHS menyiapkan strategi yang lebih agresif untuk memaksimalkan potensi industri yang diprediksi terus tumbuh signifikan dengan berfokus pada tiga strategi utama. Pertama, perluasan ekosistem perusahaan secara agresif; Kedua, penambahan kerjasama dengan mitra-mitra strategis; Ketiga, penguatan lini bisnis utama.
“Semua ini bermuara pada upaya kami menghadirkan ekosistem Lifestyle Healthcare terdepan yang dapat memenuhi segala kebutuhan layanan kesehatan masyarakat secara lengkap dan terintegrasi,” pungkasnya.