Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Naik Terus, Cek Rekomendasi Saham Emiten Produsen Emas

Harga saham ANTM telah turun jauh dibandingkan dengan target harga yang ditetapkan oleh Mirae Asset Sekuritas.
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/7/2022).  ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/7/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tekanan suku bunga acuan The Fed, emiten produsen emas dinilai memiliki prospek yang baik, terutama saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang harganya berpeluang menguat. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan fokus riset Sekuritasnya tertuju pada emiten produsen emas berkode ANTM ini. Alasannya, harga saham ANTM telah turun jauh dibandingkan dengan target harga yang ditetapkan oleh Mirae.

"Fokusnya ANTM, kalau dari tim riset kami ANTM itu terakhir rekomendasi masih oke, akumulasi harga saat ini, ANTM bisa mencapai 3.700 rekomendasi buy per 13 Juli 2022. Artinya, masih ada potensial upside di atas 120 persen," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (21/7/2022).

Adapun, emiten produsen komoditas emas lain seperti MDKA, BRMS, dan ARCI mesti diperhatikan dengan menghitung potensi katalis positif dari aksi korporasi masing-masing emiten.

Apalagi, lanjutnya, aksi tersebut terkait ekspansi bisnis guna meningkatkan volume penjualan dan produksi.

Selain itu, investor juga dapat memperhatikan kinerja laporan keuangan emiten-emiten tersebut pada kuartal II/2022, kuartal III/2022, dan kuartal IV/2022.

"Kalau pertumbuhan tahunannya bisa kuat dan signifikan, ini bisa memengaruhi P/E ratio emiten, sehingga valuasinya menjadi menarik dicermati pelaku traders dan investor," paparnya.

Dia juga menilai keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga 3,5 persen merupakan pilihan tepat guna mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya pada 2022.

"Optimalisasi kinerja dan efek domino dari suku bunga yang ditahan bakal berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan emiten, mengingat pemerintah dan stakeholder sudah melaksanakan kebijakan yang baik. Hal ini menjadi momentum emiten menaikkan bottom line dan top line," katanya

Nantinya kinerja emiten yang membaik bakal menjadi mitigasi risiko turbulensi pasar. Dengan begitu, faktor suku bunga tidak menjadi masalah dan dapat dinaikkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper