Bisnis.com, JAKARTA – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memarkirkan dana hingga Rp576 miliar pada instrumen deposito milik Bank BRI.
Berdasarkan laporan keuangan GOTO kuartal I/2022, perseroan memiliki deposito sebesar Rp60 miliar berdenominasi rupiah. Lalu dalam denominasi dollar AS, GOTO memarkir dana Rp516,56 miliar. Jumlah itu turun dibandingkan 31 Desember 2021, sebesar Rp2,92 triliun.
Dengan demikian, total dana yang terparkir di insentrum deposito BRI Rp576,56 miliar. Sementara itu, deposito yang diparkir GOTO di Bank Jago hanya sebesar Rp35,27 miliar naik tipis dari akhir tahun lalu Rp35,10 miliar.
Adapun total deposito GOTO yang ditanam pada pihak ketiga Rp1,29 triliun, sedangkan jumlah deposito secara keseluruhan Rp1,33 triliun.
GOTO menyampaikan tingkat suku bunga kontraktual deposito berjangka selama periode tahun berjalan untuk denominasi rupiah 1,7 persen sampai 3,8 persen. Sementara untuk denominasi dollar AS berkisar Antara 0,1 persen sampai 0,4 persen.
Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (25/4/2022), laba Bank BRI melesat 78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp6,86 triliun.
Baca Juga
Adapun, pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp36,73 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga tumbuh 6 persen yoy dari Rp34,68 triliun pada posisi Maret 2021.
Sementara itu, beban bunga menyusut 16 persen yoy, dari Rp27,12 triliun menjadi Rp30,4 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih tumbuh 12 persen yoy menjadi Rp30,4 triliun dari semula Rp27,12 triliun.
Masih secara konsolidasi, emiten bersandi saham BBRI ini mencatat kredit yang diberikan naik 3 persen secara ytd. Kredit yang diberikan naik dari Rp994,41 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp1.024 triliun pada posisi 31 Maret 2022.
Namun, total aset yang dimiliki BBRI secara konsolidasi turun 2 persen ytd, dari Rp1.678 triliun pada posisi 31 Desember 2021 menjadi Rp1.650 triliun per 31 Maret 2022.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRI secara konsolidasi juga mengalami penurunan tipis, yakni sebesar 1 persen ytd, dari Rp1.138 triliun menjadi Rp1.126 triliun. Penurunan DPK berasal dari dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang juga menurun, dari Rp718,26 triliun menjadi Rp716,8 triliun.