Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Hijau, Saham Bank Big Cap ARTO, BBRI & BBCA Mantul

Tercatat 254 saham menguat, 245 saham melemah, dan 183 saham stagnan pada akhir penutupan IHSG hari ini.
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 0,11 persen atau 7,34 poin ke 6.659,25 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (18/7/2022). 

Sebanyak 254 saham menguat, 245 saham melemah dan 183 saham berakhir stagnan. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 6.611,92-6.702,74. 

Saham-saham bank berlompatan seperti saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO), saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS). Masing-masing naik 5,23 persen, 4,25 persen dan 4,12 persen. 

Adapun, ada saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang naik 2,65 persen ke level 1.745.

Selain itu, saham-saham lain yang menghijau di antaranya BMRI, BBCA, ASII, TLKM, BBRI, dan BBNI yang masing-masing naik 2,44 persen, 2,14 persen, 1,26 persen, 0,96 persen, 0,73 persen, dan 0,69 persen.

Adapun, saham top gainer di antaranya DEWI, CAKK, LAND, RICY, hingga TRGU yang masing-masing naik 35 persen, 20,71 persen, 11,85 persen, 10,87 persen, 9,63 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya mengatakan, seminggu lalu IHSG terpuruk turun sebesar 1,31 persen. Hal tersebut membuat penguatan IHSG secara tahun berjalan atau year to date (YTD) tersisa hanya 1,07 persen. Penurunan IHSG pekan lalu disertai net sell investor asing yang cukup besar, yakni sekitar Rp1,70 triliun.

"Di awal minggu ini, ada peluang IHSG untuk rebound alias menguat, seiring kombinasi penguatan Indeks DJIA sebesar 2,15 persen, serta menguatnya EIDO sebesar 0,65 persen," tulis Edwin, Senin (18/7/2022).

Selain itu, menurut Edwin penguatan IHSG ini juga akan didukung oleh naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak 1,87 persen, emas naik sebesar 0,04 persen, CPO naik 0,79 persen, serta naiknya harga nikel sebesar 3,07 persen.

Di lain sisi, lanjutnya, investor perlu waspada terjadi aksi jual atas saham berbasis batu bara menyusul cukup tajamnya kejatuhan harga komoditas batu bara di hari ketiga sebesar 7,36 persen. Dengan kejatuhan itu, selama tiga hari berturut-turut harga batu bara jatuh sebesar 13,76 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper