Bisnis.com, JAKARTA — Emiten MNC Group milik taipan Hary Tanoesoedibjo kepincut bisnis data center. Salah satunya ialah PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV).
Direktur Utama IPTV Ade Tjendra menyampaikan MNC Vision Networks bakal mengakuisisi PT Infokom Elektrindo, anak usaha dari PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) yang bergerak di bidang telekomunikasi. IPTV berencana memperkuat lini bisnis informasi dan teknologi komunikasi (ICT) lewat akuisisi ini, termasuk mengembangkan pangkalan data atau data center.
“Kami sedang dalam proses akuisisi Infokom. Infokom sampai saat ini bergerak di bisnis broadband communication data sekaligus ke depan akan didaulat sebagai network provider dan ICT provider untuk pilar bisnis Group MVN,” katanya, Jumat (15/7/2022).
Dia menjelaskan bahwa sejauh ini Infokom telah menjalankan sejumlah proyek, seperti penyedia jasa perluasan dan penyewaan internet broadband, termasuk di dalamnya mendukung layanan MNC Play.
“Ke depan, Infokom sedang dalam proses bersama mitra luar negeri strategis yang mumpuni untuk membangun data center di kawasan ekonomi khusus MNC Lido City. Dan ini cukup besar size-nya, tetapi belum bisa kami sampaikan [detailnya],” lanjut Ade.
Selain mengharapkan kontribusi Infokom pada lini bisnis ICT, Ade mengatakan akuisisi ini bisa menjadi pendorong untuk peningkatan pelanggan melalui bisnis network provider yang akan dijalankan.
Baca Juga
“Jadi dari pengembangan bisnis ICT dan network provider [perseroan] ke depan akan sangat gemilang. Harapannya bisa menjadi pendukung pengembangan MVN secara keseluruhan,” kata dia.
IPTV tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp3,74 triliun sepanjang 2021, naik 2 persen dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp3,68 triliun. Mayoritas pendapatan IPTV disumbang dari lini bisnis jasa satelit, yakni sebesar Rp2,24 triliun yang disusul dengan segmen bisnis digital, IPTV, dan jasa broadband sebesar Rp1,34 triliun.
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan yang ditanggung perseroan tercatat naik 3 persen secara tahunan menjadi Rp2,90 triliun, dari sebelumnya Rp2,81 triliun. Beban penjualan umum dan administrasi IPTV juga naik 11 persen menjadi Rp350,24 miliar.
Kenaikan beban yang lebih besar daripada pendapatan membuat laba bersih IPTV tergerus 20 persen, dari Rp240,36 miliar menjadi Rp192,46 miliar.