Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Tani (STAA) Berambisi Punya Pabrik 20.000 Ton per Hari

Emiten perkebunan sawit, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) berencana bangun pabrik penyulingan kelapa sawit atau refinery 20.000 ton per hari.
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk dengan kode saham STAA, sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Kamis (10/3/2022)/Dok.BEI
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk dengan kode saham STAA, sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Kamis (10/3/2022)/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan sawit, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) berencana bangun pabrik penyulingan kelapa sawit atau refinery 20.000 ton per hari.

Direktur Keuangan Sumber Tani Agung Resources Lim Chi Yin mengatakan perseroan berencana membangun pabrik kelapa sawit anyar.

"Di downstream kami ada rencana ekspansi membangun refinery di Lubuk Gaung kapasitas 20.000 ton per hari, indusri dilengkapi tanki dan dermaga, proyek ini diharapkan dapat selesai di tahun depan," terangnya, Jumat (15/7/2022).

Direktur Utama Sumber Tani Agung Resources Mosfly Ang menambahkan progres pembangunan refinery hingga saat ini telah selesai proses akuisisi dan penyediaan lahannya.

"Selanjutnya, desain masterplan, design enginering sudah selesai, menunggu proses perizinan,” katanya.

Dia juga menerangkan proses tender untuk vendor kontraktor juga sudah berjalan, sehingga diharapkan ketika izin rampung, proses pembangunan sudah dapat dimulai. Targetnya, proyek ini sudah dapat digunakan pada 2023.

Saat ini, STAA memiliki 9 Pabrik Kelapa Sawit yang berlokasi di Sumatera Utara dan Selatan, Kalimantan Barat dan Tengah. Kemudian 1 Pabrik Pengolahan Inti Sawit dan 1 Pabrik Pengolahan Ampas Inti Sawit berlokasi di Tebing Tinggi.

STAA juga melaporkan realisasi penggunaan dana bersih hasil IPO sebesar Rp526,69 miliar. Per Juni 2022, dana IPO sudah dipakai untuk pembangunan refinery Rp 1,48 miliar (0,28% dari target alokasi), pembangunan fasilitas dermaga Rp 304 juta (0,06%) dan tangki timbun Rp 25,50 juta (0,00%). Jadi, dana IPO baru terpakai Rp 1,81 miliar dan tersisa Rp 524,88 miliar yang belum digunakan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper