Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JPMorgan Sebut Biaya Produksi Bitcoin Mungkin Turun ke US$13.000, Apa Dampaknya?

Biaya produksi Bitcoin dirasakan oleh beberapa pelaku pasar sebagai batas bawah kisaran harga Bitcoin di pasar yang bearish.
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – JPMorgan Chase & Co. mencatat biaya produksi Bitcoin saat ini telah turun menjadi sekitar US$13.000, dari sekitar US$24.000 pada awal Juni 2022, yang dapat dilihat sebagai laju negatif harga.

Mengutip Bloomberg, Kamis (14/7/2022), Ahli Strategi JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou menjelaskan, penurunan perkiraan biaya produksi diakibatkan oleh penurunan penggunaan listrik seperti yang diproksi oleh Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index.

JPMorgan berpendapat bahwa perubahan tersebut konsisten dengan upaya penambang untuk melindungi profitabilitas dengan menyebarkan rig penambangan yang lebih efisien, sebagai lawan eksodus massal oleh penambang yang kurang efisien. Mereka juga mengatakan penurunan biaya produksi bisa dilihat sebagai hambatan untuk kenaikan harga.

“Sementara jelas membantu profitabilitas penambang dan berpotensi mengurangi tekanan pada penambang untuk menjual kepemilikan Bitcoin untuk meningkatkan likuiditas atau untuk deleveraging, penurunan biaya produksi mungkin dianggap negatif untuk prospek harga Bitcoin ke depan,” tulis para ahli strategi.

Analis juga menilai biaya produksi dirasakan oleh beberapa pelaku pasar sebagai batas bawah kisaran harga Bitcoin di pasar yang bearish.

Bitcoin telah terpuruk sejak mencapai level tertinggi di dekat US$69.000 pada November 2021. Bitcoin tercatat turun sekitar 60 persen pada tahun ini karena Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi, perjuangan aset berisiko dan industri kripto menopang ledakan kasus seperti Terra/Luna dan Three Arrows Capital. Bitcoin tak banyak bergerak dari kisaran US$20.000 selama sekitar satu bulan.

Bulan lalu, ahli strategi JPMorgan yang dipimpin oleh Panigirtzoglou mengatakan bahwa penjualan Bitcoin oleh penambang dapat menekan harga ke kuartal ketiga karena operasi meningkatkan likuiditas, memenuhi biaya, dan mungkin mengurangi kepemilikan.

Kabar teranyar dari penambang Core Scientific Inc. minggu lalu menunjukkan bahwa mereka membuang sebagian besar kepemilikan Bitcoinnya selama Juni 2022.

Saham Core Scientific yang diperdagangkan secara publik telah berjuang bersama dengan aset digital itu sendiri. Selain itu, saham Marathon Digital Holdings Inc. turun 76 persen year-to-date, Riot Blockchain Inc. telah turun 78 persen dan Core Scientific telah jatuh 86 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper