Bisnis.com, JAKARTA - Kejatuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) membuatnya menjadi yang terlemah di antara Bursa Asia lainnya siang ini.
IHSG terpantau pada posisi 6.622,45, atau anjlok 2,53 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.559,63 - 6.784,41.
Tercatat, 78 saham menguat, 485 saham melemah dan 113 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp8.718,28 triliun.
Sementara itu, Bursa Asia cenderung bervariasi hingga pukul 13.05 WIB. Di Bursa Jepang, Nikkei 225 naik 0,75 persen dan Topix naik 1,22 persen. Bursa Hong Kong Hang Seng turun 0,2 persen.
MSCI Asia Pacific turun 0,94 persen, Bursa Korea Selatan Kospi turun 0,35 persen, dan FTSE Bursa Malaysia terkoreksi 0,67 persen.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM mengatakan, merosotnya IHSG hari ini disebabkan karena situasi pasar yang merespon data ekonomi terkait inflasi domestik yang melebihi 4 persen dari target Bank Indonesia.
Baca Juga
“Inflasi dan suku bunga masih menjadi concern isu di IHSG saat ini,” jelas Roger kepada Bisnis, Senin (4/7/2022).
Lebih lanjut, data ekonomi AS mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 1,6 persen yang menandakan peluang terbuka menuju resesi.
Sejumlah data ekonomi tersebut menjadi sentimen pemberat laju IHSG. Menurut Roger, potensi rebound IHSG saat ini juga terbatas, yakni di rentang 6620 hingga 6657.