Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok hingga 3,20 persen ke posisi 6.579 pada perdagangan Senin, (4/7/2022) pukul 10.15 WIB.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM mengatakan, merosotnya IHSG hari ini disebabkan karena situasi pasar yang merespon data ekonomi terkait inflasi domestik yang melebihi 4 persen dari target Bank Indonesia.
“Inflasi dan suku bunga masih menjadi concern isu di IHSG saat ini,” jelas Roger kepada Bisnis, Senin (4/7/2022).
Lebih lanjut, data ekonomi AS mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 1,6 persen yang menandakan peluang terbuka menuju resesi.
Sejumlah data ekonomi tersebut menjadi sentimen pemberat laju IHSG. Menurut Roger, potensi rebound IHSG saat ini juga terbatas, yakni di rentang 6620 hingga 6657.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (1/7/2022) Head of Investment Research Strategist Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya memaparkan IHSG ditutup melemah 1,7 persen dipimpin oleh kerugian di sektor keuangan, serta dipicu oleh inflasi Juni 2022 yang lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 4,35 persen secara tahunan, dibandingkan konsensus sebesar 4,19 persen.
Baca Juga
“Penarik terbesar IHSG adalah GOTO dan BMRI,” tulis Hariyanto dalam risetnya, (4/7/2022).
BMRI terkena sentimen kredit macet Titan Infra Energy yang memperparah anjloknya harga saham sebesar 4,1 persen. Sedangkan GOTO dalam sepekan terakhir sudah mengalami penurunan 11,73 persen.
Sementara itu, Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks berpeluang mengalami penurunan terbatas untuk technical rebound, dari closed di atas 200 day MA dan kondisi oversold.