Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG & Big Cap Ambruk sejak Pagi, Ada Harapan Rebound di Sesi II?

Tercatat, 78 saham menguat, 485 saham melemah termasuk GOTO dan ARTO serta 113 saham bergerak di tempat pada akhir sesi I IHSG siang ini.
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (4/7/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau pada posisi 6.622,45, atau anjlok 2,53 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.559,63 - 6.784,41.

Tercatat, 78 saham menguat, 485 saham melemah dan 113 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp8.718,28 triliun.

PT Bank Jago Tbk (ARTO) terpantau menjadi saham dengan koreksi terbesar sejauh ini setelah melemah 6,74 persen ke Rp7.950.

Saham lain yang terpantau melemah adalah adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang turun 6,49 persen ke Rp346, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang melemah 5,26 persen ke level Rp252 serta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan koreksi 4,46 persen ke Rp7.500.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM mengatakan, merosotnya IHSG hari ini disebabkan karena situasi pasar yang merespon data ekonomi terkait inflasi domestik yang melebihi 4 persen dari target Bank Indonesia.

“Inflasi dan suku bunga masih menjadi concern isu di IHSG saat ini,” jelas Roger kepada Bisnis, Senin (4/7/2022).

Lebih lanjut, data ekonomi AS mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 1,6 persen yang menandakan peluang terbuka menuju resesi.

Sejumlah data ekonomi tersebut menjadi sentimen pemberat laju IHSG. Menurut Roger, potensi rebound IHSG saat ini juga terbatas, yakni di rentang 6620 hingga 6657.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (1/7/2022) Head of Investment Research Strategist Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya memaparkan IHSG ditutup melemah 1,7 persen dipimpin oleh kerugian di sektor keuangan, serta dipicu oleh inflasi Juni 2022 yang lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 4,35 persen secara tahunan, dibandingkan konsensus sebesar 4,19 persen.

“Penarik terbesar IHSG adalah GOTO dan BMRI,” tulis Hariyanto dalam risetnya, (4/7/2022).

BMRI terkena sentimen kredit macet Titan Infra Energy yang memperparah anjloknya harga saham sebesar 4.1 persen. Sedangkan GOTO dalam sepekan terakhir sudah mengalami penurunan 11,73 persen.

Sementara itu, Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks berpeluang mengalami penurunan terbatas untuk technical rebound, dari closed di atas 200 day MA dan kondisi oversold.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper