Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi pasar aset kripto yang masih lesu berpotensi membuat pelaku pasar menghentikan aktivitas perdagangan atau trading.
Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan ketidakpastian pasar telah menyebabkan para trader menjadi lebih waspada.
“Sebagai akibatnya, aktivitas trading mereka pun berkurang,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Kamis (30/6/2022).
Selain itu, sentimen pasar kripto juga dinilai masih berada di zona extreme fear, sebagaimana yang ditunjukkan oleh indeks Fear and Greed.
“Sentimen di pasar kripto masih sangat dipengaruhi kabar dan rumor negatif dari berbagai pelaku pasar,” imbuh Jay.
Salah satu sentimen yang sedang mengemuka di pasar kripto yaitu kejatuhan aset Terra USD (UST) dan Three Arrows Capital/3AC. Hal ini akhirnya menyebabkan pemberi pinjaman berpotensi mengalami kebangkrutan dan bank pun kabur dari pasar.
Baca Juga
Bitcoin terpantau lesu pada perdagangan hari ini, Kamis (30/6/2022) menurut data CoinMarketCap, menurun 1,22 persen ke posisi US$20.076. Bitcoin tidak sendirian, stablecoin juga ikut mengalami penurunan akibat sentimen pasar yang dinilai tidak baik.
Jay menilai, kondisi penurunan pasar bitcoin dan stablecoin menandakan pasar sedang memiliki toleransi risiko yang tinggi, namun justru sentimen pasar yang ada saat ini sangat buruk.
Pergerakan bitcoin cenderung lambat pekan ini, masih berkisar di level US$21.000. Selama sepekan terakhir, bitcoin mencatatkan kinerja di bawah saham AS, dengan kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan dengan kenaikan indeks S&P sebesar 5,6 persen.
Di sisi lain, ethereum (ETH) dan binance coin (BNB) justru meningkat masing-masing 10 persen dan 11 persen. Hal ini mengindikasikan pulihnya pasar altcoin setelah beberapa minggu di zona merah.