Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin tak bergerak jauh dari level US$20.000 pada perdagangan hari ini, menandakan ketidakmampuannya untuk melompat lebih tinggi.
Mengutip Bloomberg, Rabu (29/6/2022), kripto dengan kapitalisasi terbesar itu terikat dalam kisaran antara sekitar US$20.130 dan US$20.429. Indeks MVIS CryptoCompare Digital Assets 100, yang mengukur 100 token kripto teratas, turun 2,1 persen pada 13:30 waktu Singapura.
“Sebagian besar teknikal jangka pendek menunjukkan peluang di atas rata-rata dari penurunan gaya 'washout' terakhir sebelum titik terendah ini," kata Mark Newton, ahli strategi teknis Fundstrat.
Menurutnya, peringatan awal seharusnya terjadi pada penutupan harian di bawah US$20.491, sementara di bawah US$19.744 memungkinkan pullback untuk menguji ulang US$17.592.
“Secara teknis harga Bitcoin tidak banyak terletak di bawah US$17.592 sebelum ke US$12.500 hingga US$13.000, yang saya harapkan akan menjadi tempat yang sangat baik bagi pembeli jangka menengah untuk menambah posisi beli,” tambahnya.
Bitcoin telah tenggelam bersama dengan aset berisiko dalam beberapa bulan terakhir. Analis menilai penurunan Bitcoin pada hari yang sama dengan penurunan saham teknologi di bursa AS adalah hal yang wajar.
Baca Juga
Sebelumnya pasar kripto juga telah terpukul oleh kehancuran ekosistem Terra/Luna, kemudian masalah di dana lindung nilai Three Arrows Capital dan dan kasus penghentian penarikan Celsius Network, serta pengumuman pemutusan hubungan kerja dari pada platform seperti Crypto.com, Coinbase dan BlockFi.
Industri kripto sebenarnya bisa bernafas lega bahwa harga telah stabil setelah aliran berita utama negatif selama beberapa bulan terakhir.
“Saya khawatir lebih banyak lagi yang akan menyusul dalam beberapa minggu ke depan dan saya bertanya-tanya apakah komunitas Bitcoin juga demikian, mengingat ketidakmampuannya untuk mendapatkan daya tarik di atas $20.000,” kata Craig Erlam, analis pasar senior Oanda.
Namun, penurunan lebih lanjut mungkin menciptakan peluang bagus untuk membeli.
“[Investor] bisa membeli saat terjadi penurunan dalam dua hingga tiga minggu di level yang lebih rendah, dan setiap pergerakan turun untuk menguji atau secara singkat melemahkan posisi terendah Juni menghadirkan sebuah peluang,” kata Mark Newton.
