Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ether Reli, Kapitalisasi Pasar Aset Kripto Kembali Ke US$1 Triliun

Harga Ether sempat naik hingga 5,8 persen ke level US$1.279,06 pada Minggu lalu, sedangkan harga Bitcoin juga sempat menembus level US$21.860 setelah sempat melemah ke level US$17.742,83 pada 19 Juni lalu. Kapitalisasi pasar aset kripto pun mulai kembali naik.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin dan Ether terpantau mencatat level tertinggi dalam 10 hari seiring dengan kondisi pasar yang mulai stabil.

Berdasarkan laporan Bloomberg, Senin (27/6/2022), harga Ether sempat naik hingga 5,8 persen ke level US$1.279,06 pada Minggu lalu sebelum turun pada pembukaan perdagangan pasar Asia. Sebelumnya, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di dunia tersebut sempat anjlok hingga US$880,70 pada 18 Juni lalu.

Sementara itu, harga Bitcoin juga sempat menembus level US$21.860 setelah sempat melemah ke level US$17.742,83 pada 19 Juni lalu. Seiring dengan hal tersebut, kapitalisasi pasar aset kripto kembali menembus US$1 triliun pada Sabtu pekan lalu meski saat ini kembali menurun di bawah level tersebut.

Adapun, pasar aset kripto cenderung tertekan pada tahun ini seiring dengan kenaikan suku bunga The Fed dan laju inflasi yang tidak terkendali. Harga Ether juga menurun 60 persen secara year to date meski sempat mencatatkan kenaikan.

Laporan dari Fundstrat menyebutkan, aset Ether memimpin reli pasar setelah terjadinya likuidasi pada posisi short. Data dari CoinGlass mencatat likuiditas posisi short dari Ether senilai US$60 juta pada Jumat pekan lalu, atau terbanyak dalam 5 hari.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pergerakan market kripto cenderung sideways atau datar sudah diprediksi sebelumnya. Kenaikan atau reli singkat pada awal pekan lalu bukanlah pertanda reversal.

Banyak investor justru berpandangan bear market belum usai, sehingga reli aset kripto kali ini kemungkinan berumur singkat. Investor diprediksi akan melancarkan aksi jual, ketika sentimen buruk makroekonomi kembali meningkat.

"Reli saat ini bisa jadi hanya bersifat jangka pendek. kenaikan kemarin mungkin terkait dengan investor besar atau whales yang membeli saat penurunan harga kripto akibat kebijakan The Fed, termasuk turbulensi ekonomi global dan tekanan resesi yang telah menjangkiti market kripto untuk masa depan," kata Afid.

Situasi reli singkat ini dimanfaatkan oleh beberapa trader yang menganggap shorting aset kripto terlihat menggiurkan selama bear market kali ini. Sementara, investor jangka panjang cenderung takut masuk ke market, meskipun lonjakan terjadi sesekali. Mereka memilih mengambil posisi bertahan sampai bukti kuat muncul bahwa ekonomi telah kembali stabil.

"Banyak yang menyakini bear market tidak akan berakhir sampai resesi tiba. Maka dari itu, mungkin perjalanannya akan panjang untuk sampai ke sana, sehingga perdagangan kripto akan cenderung sideways," jelas Afid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper