Bisnis.com, JAKARTA – Pasar aset kripto belum memiliki katalis positif yang dapat mengerek naik harga-harganya. Seiring dengan hal tersebut, Bitcoin masih akan terus menguji level US$20.000.
Melansir situs CoinMarketCap higga pukul 12.30 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar terpantau terkoreksi dalam 24 jam terakhir. Nilai Bitcoin tercatat turun 1,32 persen ke US$21.167,17 per keping.
Terkait hal tersebut, Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pasar kripto pada awal pekan masih terus bergerak sideways, meski sedikit melemah di tengah tipisnya volume trading selama akhir pekan lalu.
“Dari pergerakkan market kripto masih datar saja. Ini diperkirakan akan terus berlangsung lama. Salah satu penyebab market terus sideways di antaranya investor terus berulang melakukan aksi profit taking, saat harga sedikit naik, mumpung kinerja pasar kripto pekan lalu berada di teritori positif,” kata Afid dikutip dari laman resmi Tokocrypto, Senin (27/6/2022).
Afid melanjutkan, investor juga masih berada pada fase priced in dalam melihat dinamika makroekonomi yang terjadi selama sepekan belakang. Niat The Fed untuk mengerek suku bunga acuannya dengan kencang di masa depan membuat banyak aset kripto semakin berkorelasi kuat dengan kondisi makroekonomi dalam sembilan bulan terakhir.
Menurutnya, dalam beberapa waktu ke depan belum ada momentum yang baik untuk market bergerak bullish. Apalagi, ekonom Wall Street meramalkan bahwa resesi ekonomi bisa terjadi dalam kurung waktu 12 bulan mendatang. Ramalan ini memberikan sinyal antisipasi bagi pelaku pasar, mengantisipasi efek samping kebijakan moneter agresif The Fed.
Baca Juga
Seiring dengan hal tersebut, Afid memprediksi pasar kripto belum dapat menguat signifikan pekan ini, karena tidak ada momentum yang bisa mendorong Bitcoin meninggalkan kisaran US$20.000 per keping.
“Bitcoin akan mengalami test support berkali-kali, di mana harganya bisa jadi akan berada di level US$ 19.800 hingga US$17.000 dalam beberapa waktu ke depan. Dari analis teknikal, prospek bullish belum bisa terihat. Untuk bergerak bullish, Bitcoin harus melewati level resistance di titik US$23.000,” jelas Afid.
Jika dilihat dari sisi teknikal, BTC sendiri memiliki peluang untuk melanjutkan penguatannya sampai ke area US$22.400 hingga US$22.700 selama pekan ini. Kenaikan harga kripto yang terjadi nantinya hanya bersifat prematur, karena belum ada sentimen positif yang kuat.