Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Target Kapitalisasi Pasar Rp13.500 Triliun Pada 2026, Ini Komentar Guru Besar UI

Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai target kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp13.500 triliun dalam 4 tahun mendatang dapat tercapai.
Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022-2026.
Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022-2026.

Bisnis.com, JAKARTA – Direksi baru PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022 – 2026 telah mencanangkan sejumlah program dan target jangka panjang, termasuk soal kapitalisasi pasar.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pihaknya telah memiliki target jangka panjang untuk pasar modal Indonesia hingga 2026 mendatang. Iman menargetkan pertumbuhan pada sejumlah indikator - indikator pasar modal seperti kapitalisasi pasar, jumlah investor dan lainnya.

“Hingga 2026 mendatang kami menargetkan kapitalisasi pasar bisa mencapai Rp13.500 triliun, dan jumlah investor serta emiten diharapkan tumbuh 2 kali lipat. Kami yakin ini bisa dicapai dengan adanya roadmap tahunan yang akan dibahas dengan stakeholder lainnya,” katanya dalam konferensi pers setelah RUPST, Selasa (29/6/2022).

Terkait hal tersebut, Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, dengan posisi kapitalisasi pasar saat ini di kisaran Rp9.000 triliun, target BEI sebesar Rp13.500 triliun dalam 4 tahun mendatang dinilai dapat tercapai.

Dalam rentang waktu 2022 – 2026, peningkatan kapitalisasi pasar tersebut berarti sekitar 50 persen, atau rata-rata sekitar 10 persen per tahun.

“Seharusnya target tersebut tidak sulit tercapai, apalagi akan ada emiten-emiten baru sehingga kenaikan IHSG cukup single digit saja,” jelasnya.

Meski demikian, ia meragukan target BEI dalam meningkatkan jumlah emiten sebesar 2 kali lipat dapat tercapai. Menurutnya, tantangan target ini utamanya berasal dari sisi regulasi dan biaya – biaya terakit.

Ia menyarankan BEI sebaiknya mempermudah proses menjadi perusahaan tercatat terlebih dahulu. Selain itu, biaya-biaya untuk menjadi perusahaan publik juga dapat diturunkan, baik saat pendaftaran maupun ketika perusahaan tersebut sudah tercatat di bursa.

Sementara itu, untuk meningkatkan jumlah investor, Budi mengatakan BEI perlu meningkatkan program-program edukasi dan sosialisasi.

“Program itu harus lebih gencar ke berbagai lapisan, mulai dari ke kampus, sekolah, dan lingkungan masyarakat umum,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper