Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rogoh Rp85,20 Miliar, Direktur Widodo Makmur Unggas WMUU Borong Saham

Salah seorang jajaran manajemen Widodo Makmur Unggas (WMUU) melakukan pembelian 600 juta lembar saham perseroan.
Direksi PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (15/6/2022)./istimewa
Direksi PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (15/6/2022)./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Keuangan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) Wahyu Andi Susilo melakukan pembelian 600 juta saham WMUU di pasar negosiasi pada Kamis (23/6/2022).

Wahyu diketahui memborong 600 juta lembar saham WMUU dengan harga pembelian Rp142 per lembar. Dengan demikian, dia merogoh kocek sekitar Rp85,20 miliar.

Melalui aksi pembelian ini, total kepemilikan saham Wahyu di WMUU meningkat signifikan dari hanya 8 juta saham atau setara 0,06 persen menjadi 608 juta saham atau 4,70 persen dari seluruh saham WMUU.

“Setelah transaksi, maka kepemilikan saham WMUU menjadi 4,70 persen dari seluruh saham,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi yang dikutip Minggu (26/6/2022).

Pengalihan kepemilikan ini tidak mengakibatkan perubahan posisi PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) sebagai pengendali WMUU.

Dalam keterbukaan informasi pada hari yang sama, WMPP selaku induk WMUU juga melaporkan telah menjual 521,06 juta saham WMUU di pasar negosiasi dengan harga Rp142. Sebelum transaksi, WMPP memiliki 7,67 miliar saham atau setara dengan 59,32 persen total saham WMUU.

“Setelah transaksi, maka kepemilikan saham WMUU oleh WMPP menjadi 7,15 miliar saham atau 55,29 persen dari seluruh saham WMUU.”

WMUU tercatat membukukan pendapatan senilai Rp630,45 miliar pada kuartal I/2022 atau naik 5,5 persen dibandingkan dengan 597,43 miliar pada kuartal I/2021. Adapun, laba bersih yang diperoleh WMUU pada periode ini mencapai Rp41 miliar, turun 37,6 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2022.

Penurunan laba WMUU disebabkan oleh turunnya kinerja segmen karkas sebesar 31,3 persen secara kuartalan imbas dari turunnya aktivitas perdagangan di tengah kenaikan harga broiler di pasar.

Andi sebelumnya menyampaikan target pertumbuhan kinerja perseroan cenderung konservatif dan didorong oleh optimisme kinerja RPHU baru di Jawa Barat tahun ini.

Dia juga memastikan serapan capex masih sesuai dengan rencana awal tahun. Perusahaan menyiapkan Rp1,2 triliun untuk ekspansi pabrik pakan (feedmill), breeding parent stock ayam, peternakan ayam broiler, dan fasilitas pemotongan unggas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper